Pengangguran Meningkat, Klaim BP Jamsostek 2021 Diperkirakan Tembus Rp 40 Triliun
Meningkatnya angka pengangguran berdampak pada melonjaknya angka klaim BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meningkatnya angka pengangguran berdampak pada melonjaknya angka klaim BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran pada Februari 2021 sebanyak 8,75 juta orang. Bila dibandingkan dengan Februari 2020, jumlah pengangguran sebanyak 6,93 juta orang.
Direktur Utama BP Jamsostek Anggoro Eko Cahyo mengatakan klaim prognosa melebihi estimasi di 2021.
Baca juga: Peserta BPJS Ketenagakerjaan Turun Hampir 5 Juta Sejak Muncul Covid-19
Meningkatnya angka pengangguran menjadi satu di antara faktor.
"Pertama, banyaknya pengangguran atau keluarnya para pekerja, sehingga klaim JHT (Jaminan Hari Tua) meningkat," ujar Anggoro, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX DPR, Selasa (15/9/2021).
Faktor kedua, ucap Anggoro, dampak pandemi Covid-19 menyebabkan para peserta mengklaim jaminan kematian.
Baca juga: Kemnaker Ajak Pemerintah Daerah Untuk Atasi Pengangguran Secara Konsisten
Karena itu, BP Jamsostek memperkirakan pada 2021 realisasi klaim akan meningkat dari perkiraan.
"Diperkirakan realisasi klaim akan meningkat sampai dengan Rp 40,61 triliun, atau lebih tinggi dari yang diperkirakan sebesar Rp 34,89 triliun," ucapnya.
Sejak 2019 realisasi klaim selalu mengalami peningkatan. Di antaranya Rp 29,7 triliun pada 2019 dan meningkat menjadi Rp 36,45 triliun pada tahun 2020. Kemudian, sampai dengan Agustus 2021, total klaim mencapai Rp 26,14 triliun.