Bioskop Sepi, GPBSI: Faktor Film Kurang Bagus dan Aplikasi PeduliLindungi
GPBSI menilai faktor film, yang kurang menarik minat penonton dan aplikasi PeduliLindungi pengaruhi sepinya bioskop.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) menilai faktor film, yang kurang menarik minat penonton dan aplikasi PeduliLindungi pengaruhi sepinya bioskop.
Ketua GPBSI Djonny Syafruddin menerangkan persoalan bioskop sepi sejak dibuka pada 16 September lalu, dipengaruhi dua faktor.
"Rata-rata sepi karena satu filmnya kurang bagus. Yang kedua, menjadi kendala itu PeduliLindungi," ujar Djonny kepada Tribunnews, Senin (20/9).
Baca juga: Bioskop Sudah Mulai Buka di Kota Bandung, Ikuti Jam Buka Mal Penontonnya Masih Sepi
Sebab, masyarakat di sejumlah daerah tak memiliki ponsel genggam yang dapat mengunduh aplikasi PeduliLindungi.
"Handphone jadul, itu kan tidak bisa aplikasi. Ada lagi yang sudah vaksin dua kali, tapi tidak bisa masuk. Hampir semua bioskop. Ada yang sinyal tidak ada," kata Djonny.
Baca juga: Pengunjung Kecewa Tak Diperbolehkan Masuk Bioskop di Serang
Beberapa hari terakhir, kata dia, bioskop hanya diisi 3-5 orang penonton.
Karena itu, di beberapa bioskop hanya buka pada Kamis-Minggu.
Pihaknya akan menyurati Kementerian Kesehatan, terkait syarat aplikasi PeduliLindungi untuk datang ke bioskop. Terutama untuk bioskop di daerah.
"Saya minta ke Depkes dikaji ulang lagi untuk daerah. Karena banyak tidak punya handphone. Apakah cukup sertifikat saja. Sudah bikin surat yang akan kita kirim ke Depkes. PeduliLindungi, banyak problem di daerah. Harus melihat secara utuh di daerah. Karena mereka tidak diwajibkan beli handphone yang bagus," tuturnya.