Jaga Iklim Usaha Industri Furnitur, Kemenperin Siapkan Langkah Ini
Industri furnitur dan kerajinan harus terus mengeksplorasi kekayaan budaya nasional dengan kemasan modern serta mengikuti tren pasar global
Penulis: Lita Febriani
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian bertekad untuk menjaga iklim usaha industri furnitur dalam negeri agar mampu berdaya saing global.
Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika menyampaikan ada banyak instrumen yang bisa dimanfaatkan para pelaku usaha furnitur, diantaranya fasilitasi Pusat Logistik Bahan Baku, program revitalisasi mesin atau peralatan, fasilitasi Politeknik Furnitur dan program pengembangan desain furnitur.
Berikutnya, fasilitasi insentif tax holiday, tax allowance, serta super deduction tax untuk R&D dan vokasi, penerapan SNI dan SKKNI, pengoptimalan TKDN, serta fasilitasi keikutsertaan pada pameran nasional maupun internasional.
"Ketersediaan bahan baku yang melimpah sebagai comparative advantage, didukung dengan kebijakan kemudahan iklim berusaha yang dikeluarkan oleh Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, yang diharapkan dapat mewujudkan industri yang menghasilkan nilai tambah tinggi, berdaya saing global, dan berwawasan lingkungan," tutur Putu, Senin (20/9/2021).
Baca juga: Menperin Ungkap Industri Furnitur Mampu Tumbuh 8 Persen
Kemenperin berharap agar industri furnitur dan kerajinan terus melakukan inovasi dan selalu melakukan eksplorasi kekayaan budaya nasional dengan kemasan modern serta mengikuti tren pasar global.
"Inovasi akan meningkatkan nilai tambah dan daya saing suatu produk, tak terkecuali untuk produk furnitur, terutama karena industri furnitur dan kerajinan erat sekali kaitannya dengan life style, tandasnya. Di samping itu, Kemenperin gencar memacu penggunaan produk furnitur dan kerajinan produksi dalam negeri," terang Putu.
Kemenperin mencatat, nilai ekspor produk furnitur (HS 9401-9403) tahun 2020 menembus 1,91 miliar dolar AS, meningkat 7,6 persen dari tahun 2019 yang mencapai 1,77 miliar dolar AS.
Negara tujuan ekspor terbesar furnitur Indonesia tahun 2020, antara lain adalah Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Belgia dan Jerman.
Baca juga: Integra Group Ekspansi Showroom Furnitur Berarsitektur Unik di Jakarta
"Daya beli pasar terhadap produk furnitur dan kerajinan yang masih tinggi ini perlu untuk terus kita respons dengan penyediaan akses alternatif promosi produk, salah satunya melalui pameran IFEX Virtual Showroom," ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Pada sektor industri furnitur, saat ini terdapat 1.114 perusahaan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan jumlah kapasitas produksi sebesar 2,9 juta ton per-tahun dan total tenaga kerja yang terserap sebanyak 143.119 orang.