Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

PLN Pasok Listrik EBT ke Smelter di Kawasan Ekonomi Khusus Palu

PLN bersama PT Anugrah Tambang Smelter (ATS) melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in PLN Pasok Listrik EBT ke Smelter di Kawasan Ekonomi Khusus Palu
dok. PLN
Gardu listrik PLN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) bersama PT Anugrah Tambang Smelter (ATS) melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dan Perjanjian Jual Beli Renewable Energy Certificate (PJBREC) Daya 170 MVA.

Dari perjanjan jual beli ini, ATS kini resmi beralih ke energi hijau atau energi baru terbarukan (EBT) dalam memenuhi kelistrikan.

Baca juga: Jaga Produksi BBM, PLN Pasok Listrik 678 MW ke Kilang Tuban 

Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua & Nusa Tenggara (Sulmapana) PLN Syamsul Huda mengatakan, daya sebesar 170 MVA tersebut merupakan angka yang besar di Palu, karena dalam sub-sistem Palu, beban puncaknya saat ini sebesar150 MW.

Dengan masuknya 146 MW untuk PT ATS, kata Huda, maka beban puncak kelistrikan di Palu bertambah dua kali lipat.

Baca juga: Investasi Rp 165 Miliar, PLN Dukung Kebutuhan Listrik Kereta Cepat

"Kami apresiasi karena ATS sepenuhnya menggunakan REC (Sertifikasi Renewable Energy Certificate). Kehadiran PT ATS di Kawasan Ekonomi Khusus Palu ini akan berdampak luar biasa terhadap perekonomian Palu dan sekitarnya," ujar Huda, Sabtu (25/9/2021).

Huda menyebut dukungan PLN dengan daya 170 MVA akan menarik 1.500 tenaga kerja yang bekerja di perusahaan smelter Nickel Pig Iron tersebut.

Berita Rekomendasi

Kebutuhan daya ini juga dinilai akan meningkat seiring dengan rencana ATS yang menggandakan produksinya pada 2023.

Baca juga: Jasindo-PLN Serah Terima Perjanjian Kerja Sama Atas 25 Miliar Dolar AS Aset Operasional PLN Group

"Proses pekerjaan konstruksi dalam rangka pemenuhan penyaluran Tenaga Listrik ke PT Anugrah Tambang Smelter akan berlangsung lebih kurang 20 bulan sejak penandatanganan PJBTL dan PJBREC ini," kata Huda.

Sejauh ini, puluhan smelter yang bermitra dengan PLN diperkirakan akan membutuhkan daya sebesar 6.761 MVA.

Di hilir, PLN juga turut mendukung kebutuhan suplai listrik pabrik baterai mobil listrik.

Huda menyampaikan, secara terintegrasi, perkembangan industri baterai akan menumbuhkan ekosistem kendaraan listrik tanah air yang pada akhirnya selaras dengan program Electrifying Lifestyle PLN.

"PLN juga telah menyiapkan stasiun isi daya oleh mobil listrik di seluruh Indonesia," ucapnya.

Direktur Utama PT ATS Edy Santy menyampaikan, perusahaan mendukung visi Indonesia menjadi negara produsen baterai yang berkiblat pada energi ramah lingkungan.

Pabrik yang menggelontorkan total investasi sebesar 600 juta dolar AS, rencananya dibangun dalam dua tahap.

"Bersama dengan PLN, pabrik kami yang pertama 4x36 MW, dan tahap kedua dengan penambahan yang sama. Seluruhnya menggunakan energi terbarukan melalui produk yang menjadi unggulan PLN saat ini yaitu REC," imbuh Edy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas