Belajar Ilmu Kepemimpinan Empatif dari Perjalanan Karier Presdir Sun Life Indonesia, Elin Waty
Elin menuturkan, dalam memimpin tim dia menggunakan pendekatan empatif. Dia menyebutnya dengan istilah 'Caring Leadership.'
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ilmu tentang leadership (kepemimpinan) bisa dipelajari dari bangku kuliah. Tapi tidak semuanya bisa didapat dari sana, terutama menyangkut experience langsung ketika berinteraksi dengan beragam orang dengan beragam karakter.
Dan, inilah tempat menimba ilmu kepemimpinan yang paling mahal. Pengalaman demi pengalaman memimpin orang inilah yang dibagikan oleh Presiden Direktur Sun Life Indonesia Elin Waty lewat sebuah buku berjudul ‘Segelas Kopi dan Segudang Cerita Karier.’
Baca juga: Erick Thohir Inginkan Bursa Indonesia Menjadi Raja di Asia Tenggara
Dalam sesi diskusi virtual membedah materi buku ini dengan media, Elin Waty panjang lebar membeberkan pengalaman memimpin organisasi perusahaan selama ini.
Elin menuturkan, dalam memimpin tim dia menggunakan pendekatan empatif. Dia menyebutnya dengan istilah 'Caring Leadership.'
Baca juga: Kini Beli Asuransi Hingga Urus Visa Schengen Bisa Dilakukan Via Aplikasi di Smartphone
Riset menunjukkan, pemimpin yang memiliki empati berdampak baik pada kinerja, kesehatan, dan budaya empati yang inklusif.
Menerapkan caring leadership menuntut pemimpin untuk lebih peka, dan memahami kondisi tim dengan melihat apa yang terjadi di sekitar.
Ketika seorang pemimpin mampu mengelola dan menjaga keseimbangan pikiran dan perasaan, maka ia akan memberikan banyak manfaat dan menerapkan caring leadership dengan lebih optimal.
Konsep memimpin Caring leadership yang diterapkan Elin mendapat dukungan dari Erwin Parengkuan, Communication Practitioner & Speaking Coach.
“Dalam perusahaan, komunikasi yang terjalin baik antara atasan dan bawahan, serta sesama anggota tim menjadi kunci keefektifan dan produktivitas kerja secara menyeluruh," ujar Erwin.
Baca juga: 300 Proyek Properti Ditawarkan di ajang Mandiri Festival Properti Indonesia 2021
"Kemampuan Elin menjalin komunikasi dan berempati, membuat rekan dan anggota timnya tak segan untuk bertukar cerita. Hal ini baik diterapkan seorang pemimpin, karena pemimpin yang memiliki kepedulian tinggi akan menumbuhkan loyalitas dan keterlibatan lebih pada tim yang dipimpinnya," lanjut Erwin.
Menulis Sebagai Healing Therapy
Meski demikan, bukan berarti seorang pemimpin tidak menghadapi tantangan dan permasalahan dalam dirinya sendiri. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi tekanan yang dihadapi adalah dengan menjadikan aktivitas menulis sebagai healing therapy.
“Menulis membantu saya mengurai perasaan dan gagasan yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Kegiatan menulis saya rasakan sangat bermanfaat sebagai bagian dari healing therapy, khususnya di tengah tekanan selama masa pandemi," ungkapnya.
Berbagai diskusi dan obrolan ringan bersama banyak rekan, menginspirasi Elin Waty untuk membuat menulis sebuah buku.
Harapanya, buku tersebut tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri. "Tapi juga menginspirasi lebih banyak orang untuk lebih percaya diri dan tidak mudah menyerah dalam mencapai goals yang mereka impikan,” ujarnya.
Buku ‘Segelas Kopi dan Segudang Cerita Karier’, ditulis langsung oleh Elin Waty. Elin menjadi presiden direktur perempuan dan berkebangsaan Indonesia pertama yang dipercaya memimpin Sun Life di Indonesia.
Dari berbagai perbincangan yang ditemani segelas kopi, Elin berbagi inspirasi melalui tulisan yang dikemas secara ringan, namun sarat akan pesan optimisme, motivasi, dan semangat untuk pantang menyerah.
Semangat kepedulian dan optimisme yang dibawa Elin dan dituturkan pada buku ini juga merupakan pengejawantahan dari spirit DoGether yang diusung Sun Life, dan membawa nilai: peduli, optimis dan relevan.
Elin mengatakan, sebagai bagian dari kampanye DoGether, nantinya seluruh hasil penjualan buku akan disumbangkan ke Wahana Visi Indonesia, dan ditujukan untuk membantu biasa pendidikan anak-anak Indonesia yang membutuhkan.
Buku yang ditulis Elin ini memiliki tebal 155 halaman berisi 20 kisah nyata dan inspirasi seputar karir kontemporer yang banyak dihadapi oleh generasi produktif saat ini.
Di cerita berjudul ‘Ada Banyak Jalan Menuju Roma’, Elin mengisahkan problem karier yang dihadapi anggota timnya di tempat kerja sebelumnya. DIa mengajak pembaca untuk menjadi pribadi yang tak mudah menyerah, serta fokus pada solusi, bukan masalah.