Program Aksilerasi III Permudah UKM Mengakses Jaringan Bisnis Baru
Melalui Aksilerasi diharapkan dapat membawa angin segar bagi UKM agar dapat bertumbuh menjadi roda penggerak ekonomi nasional
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beragam kolaborasi telah dilakukan Pemerintah bersama dunia usaha untuk mendukung produktivitas para pelaku UKM, guna mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Pemerintah merealisasikan dukungan program untuk UMKM di 2020 dengan alokasi anggaran Rp 112,26 triliun.
Dengan mempertimbangkan fluktuasi pertumbuhan ekonomi dan guna mendukung UMKM untuk terus berkembang, alokasi anggaran UMKM dan koperasi tahun 2021 ditambah menjadi Rp 171,77 triliun.
Turut mendukung program Pemerintah menguatkan bisnis UKM di Tanah Air, Ninja Xpress kembali menggelar program Aksilerasi III, untuk memperluas akses UKM ke jaringan bisnis. Program ini mengangkat tema “Capai Omzet Milyaran dari Rumah Melalui Akses Jaringan Bisnis” untuk membantu UKM menemukan akses jaringan mitra bisnis yang tepat untuk memajukanusahanya.
Andi Djoewarsa, Chief Marketing Officer, Ninja Xpress mengatakan, program Aksilerasi III mempertegas dukungan Ninja Xpress terhadap kesuksesan pelaku UKM negeri.
"Bersama dengan pemerintah dan berbagai pelaku industri penting seperti Facebook, Pinjam Modal, dan berbagai pelaku UKM unggulan negeri, dengan adanya akses yang tepat melalui Aksilerasi diharapkan dapat membawa angin segar bagi UKM agar dapat bertumbuh menjadi roda penggerak ekonomi nasional mengarah ke arah yang lebih baik guna membantu meningkatkan perekonomian nasional,” ujar Andi Djoewarsa.
Dia menambahkan, di masa ‘stay-at-home economy’ di tengah kondisi pandemi seperti saat ini, para pelaku dituntut untuk tetap produktif di tengah segala keterbatasan yang ada. Salah satunya dengan go-digital. Pemerintah dorong pengupayaan 30 juta UMKM digitalisasi hingga 2024.
"Hingga saat ini, perlu 6 juta UMKM masuk digital per tahun guna dapat merealisasikan target," ungkapnya.
Baca juga: Dies Natalis ke-50, Alumni Teknik Industri ITB Gelar Webinar Bantu Pemerataan Nasional Pelaku UMKM
Rahmadi, M. Si Asisten Deputi Bidang Perlindungan dan Kemudahan Usaha Mikro, Kementerian Koperasi dan UKM RI menyatakan perlu ada sinergitas dan kolaborasi antara pemangku kepentingan di industri.
"Ninja Xpress merupakan salah satu mitra pemerintah dalam mendukung pengembangan UKM melalui program-program pemberdayaan UKM untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi,” kata Rahmadi.
Mengutip data Suara UKM Negeri, sebanyak 53 persen UKM di Indonesia membutuhkan pelatihan dengan sistem mentoring khusus di bidang strategi pemasaran dan keuangan untuk mempercepat pengembangan bisnisnya.
Karena itu, program percepatan bisnis Program Aksilerasi III dirasa sesuai dengan kebutuhan UKM saat ini.
Ir. Reni Yanita M.Si, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kementerian Perindustrian RI mengatakan, Kemenperin melalui berbagai program yang siap dimanfaatkan pelaku UKM kedepan guna menuju memajukan bisnis mereka.
Program-program tersebut antara lain startup for industry, sebagai gerakan Making Indonesia 4.0 dengan solusi teknologi startup Indonesia untuk industri teknologi dan masyarakat, selanjutnya ada Klinik Design Merek Kemas (KDMK), membantu industri kecil dan menengah (IKM) dalam pemilihan kemasan yang sesuai dengan produk, guna penguatan mutu dan berdaya saing.
Ada juga Program Indonesia Food Innovation (IFI) bagi industri kecil dan menengah (IKM) pangan dengan melibatkan akademisi, praktisi, dan industri pangan.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Kawasan Industri Baru di Cikupa, Sasar Warga Desa Bitung Jaya dan Desa Bukuh
Program ini dilengkapi juga dengan program Modest Fashion Project yang dapat mengantarkan wirausaha fashion tumbuh dan berkembang untuk daya juang tinggi, Creative Business Incubator (CBI) untuk industri kriya dan fashion sebagai pusat pendidikan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan skala bisnis, dalam bangun bisnis baru yang sustainable.
"Kami sangat mengapresiasi Ninja Xpress yang ikut membantu peran kamI dalam rangka kemajuan UKM merdeka bisnis,” ujar Reni Yanita.
Di Aksilerasi III, ada sesi Government Special Day, dimana pelaku UKM dapat melakukan tanya jawab langsung mengenai program pemerintah, Ninja Xpress menghadirkan pembicara dari Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Perindustrian.
Ir. Dini Hanggandari, M.Si selaku Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut, Kementerian Perindustrian RI, membagikan info seputar program yang bisa diakses oleh pelaku UKM untuk tumbuh berkembang menuju merdeka bisnis.
Akses permodalan diwakili oleh adanya kerjasama Ninja Xpress dengan Pinjam Modal untuk memberikan akses pembiayaan bagi pelaku UMKM atau shipper yang ada di Ninja Xpress, dengan jumlah plafond pinjaman, Shipper atau pelaku UMKM bisa mendapatkan fasilitas tambahan modal usaha mulai dari Rp 3 juta hingga maksimal 50 juta.
Terdapat 3 pilihan jangka waktu peminjaman yakni 3, 6, dan 12 bulan.
Akses merdeka bisnis diwakili dengan kehadiran mentor andal, seperti Google dan Facebook yang siap membagikan tips digital marketing yang sangat berguna untuk UKM, kelas-kelas unggulan dengan mentor seperti Christina lie, Yoris sebastian.
Diperkenalkan pula aplikasi TOKKO, dan mentor sejumlah brand owner yang berfokus untuk memberikan akses jaringan bisnis kepada UKM untuk memperluas dan meningkatkan skala bisnis secara lebih luas.
Menurut Andi, konsep Aksilerasi III kali ini mengedepankan kebutuhan akses jaringan bisnis untuk para pelaku UKM.
"Hal ini berangkat dari hasil evaluasi lanjutan dari program Aksilerasi yang sudah diselenggarakan sebelumnya. Menjadi misi Ninja Xpress kedepan untuk selalu memberikan hal-hal baru pada program yang disediakan untuk para pelaku UKM,” ujarnya.
Aksilerasi III berlangsung 28 September hingga 1 Oktober 2021. Tujuh mentor yang terlibat adalah Yoris Sebastian (Creativepreneur & Author), Denny Santoso (Entrepreneur, Speaker Business Consultant, dan Author), Rono Jatmiko (Certified Facebook Trainer), Mollyta (Certified Google Trainer), Christina Lie (Owner of 101 Red 101), Ethika Santi (Head of Sales PT Jobstreet Indonesia), dan Nadjani (Owner Nadjani Indonesia).