Diprediksi Bakal Ada Crash di Pasar Keuangan, Robert Kiyosaki Usul Agar Berinvestasi di 3 Aset Ini
Robert Kiyosaki memprediksi akan terjadi crash terbesar di pasar keuangan dan merupakan yang terbesar dalam sejarah dunia pada Oktober 2021 ini.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penulis keuangan dan investor terkemuka Robert Kiyosaki memprediksi akan terjadi crash terbesar di pasar keuangan dan merupakan yang terbesar dalam sejarah dunia pada bulan Oktober 2021 ini.
Kehancuran pasar terbesar ini menurutnya dipicu gagal bayar utang oleh perusahaan properti terbesar kedua di China, Evergrande.
Melansir Yahoo Finance, Senin (4/10), penulis buku terpopuler Rich Dad Poor Dad ini memprediksi gagal bayar Evergrande ini bisa merembes ke pasar saham global.
"Rumah kartun turun. Real estate akan jatuh bersama pasar saham," kicau Kiyosaki dalam tweetnya minggu lalu. "Grup Evergrande China tidak bisa membayar. Penilaian properti palsu. Akankah kehancuran real estate akan menyebar ke kita? Ya," sambungnya.
Baca juga: Update Harga Emas Antam: Turun Jadi Rp 922.000 per Gram, Berikut Daftar Lengkapnya
Kiyosaki juga mengatakan pada Kitco News pada Rabu lalu bahwa akan terjadi crash terbesar dalam sejarah dunia. Untuk mengantisipasi ini, Kiyosaki memberikan sejumlah saran kepada para investor.
Kiyosaksi mengusulkan agar berinvestasi pada tiga aset berikut.
1. Emas
Menabung emas merupakan investasi paling sederhana bagi Kiyosaki. Selama berabad-abad, emas telah menjadi aset yang masuk akal.
Emas tidak dapat dicetak seperti halnya uang kertas. Nilai emas juga sebagian besar tidak terpengaruh oleh peristiwa ekonomi di seluruh dunia.
Baca juga: Hong Kong Stop Perdagangan Saham China Evergrande
Ia mengatakan, investor acapkali terburu-buru memborong emas ketika krisis terjadi yang memicu kenaikan harga emas.
2. Perak
Sama seperti emas, perak bisa menjadi alternatif investasi untuk menjaga nilai kekayaan terhadap kenaikan suku bunga dan inflasi.
Logam abu-abu mungkin tidak tampak mengasyikkan, tetapi bisa menjadi pegangan yang sangat efektif selama masa ketidakpastian. Selama dua tahun terakhir, harga perak meningkat lebih dari 30%.
Baca juga: RI Waspadai Imbas Kasus Evergrande dan Gagal Bayar Utang Pemerintah AS
Seperti yang Anda harapkan, kenaikan harga perak mendapat manfaat penambang perak.