Buang Gengsimu, Inilah Kisah Inspiratif 2 Anak Muda yang Sukses Terjun di Bisnis Pangan
Potensi sektor pertanian, peternakan, dan perikanan masih besar untuk dioptimalkan dengan bersama-sama saling berkolaborasi
Editor: Eko Sutriyanto
Tapi sayangnya Indonesia bukan termasuk 10 besar pemasok makanan halal di dunia.
“Inilah ironi sekaligus peluang besar kita khususnya wirausaha muda untuk memenuhi permintaan kebutuhan hasil ternak dengan standarisasi halal yang perlu kita manfaatkan,” paparnya.
Webinar ini juga menghadirkan alumni DSC 2015, Ahmed Tessario, Founder & CEO Sirtanio Organik.
Dia menyampaikan secara mendalam bagaimana membangun bisnis yang berdampak sosial di sektor peternakan, perikanan dan pertanian.
Ketiga pembicara sepakat, ketahanan pangan adalah isu krusial bagi Indonesia. Kunci untuk memacu ketahanan pangan tersebut jelas butuh sumber daya manusia yang memadai baik di sektor, pertanian, peternakan, dan perikanan.
Jaringan Diplomat Entrepreneur Network
Ahmed Tessario menekankan perlunyamembangun kolaborasi dan cross selling dengan sesama pengusaha. Bukan saja cross selling dari sisi produk, namun juga cross selling knowledge.
Seperti pengalamannya sendiri, dia memanfaatkan DEN dengan berani mengajak kolaborasi Gazan Azka Ghafara yang merupakan pemenang DSC 2016 melalui brand Zanana Chips.
Lewat kolaborasi sesama wirausaha yang dalam naungan DEN, keduanya sepakat saling bersinergi bertukar jaringan distribusi untuk memperluas jaringan pemasaran.
Seperti diberitakan sebelumnya, DSC mendukung perekonomian Indonesia dengan membangun ekosistem wirausaha melalui kegiatan virtual bertajuk “Unlocking Opportunities”.
Tak kurang Menteri BUMN, Erick Thohir dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, memberikan apresiasi adanya kompetisi DSC ke-12 pada tahun ini. Terlebih atas dedikasi dan konsistensinya menyelenggarakan kompetisi selama lebih dari satu dekade.
“Kegiatan Diplomat Success Challenge sangat baik sekali sebagai support system, bagi wirausaha muda Indonesia agar mudah beradaptasi dengan cepat, inovatif, kolaboratif, dan semangat untuk membuat gebrakan di tengah pandemi,” ujar Teten Masduki.
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Saatnya anak muda berbisnis di sektor pangan