Peluang Besar Indonesia 'Serbu' Pasar Perikanan Selandia Baru hingga Australia
Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya mengatakan Indonesia memiliki peluang sangat besar memasuki pasar perikanan di Selandi
Editor: Content Writer
Sebagai pribadi, Pak Tantowi lebih cocok mana, apakah Pacific Exposition ini dilakukan secara fisik seperti dua tahun lalu atau secara virtual seperti kali ini?
Ini pertanyaannya sangat menusuk, menohok, dan tajam sekali. Kita sekarang ini memang terbantukan oleh teknologi zoom seperti ini. Tapi tidak ada yang bisa mengalahkan hal-hal bersifat physical, terutama dalam konteks jual beli, negosiasi. Itu pasti suasananya akan berbeda.
Kemudian ketika kita mengadakan pameran, orang itu harus meraba, menyentuh, pastilah semua orang akan memimpikan itu. Waktu di Selandia Baru itu, dari Indonesia yang datang hampir seribu orang yang datang. Jadi semua orang pengen datang kesini, sambil liburan sambil mencari peluang bisnis. Jadi kita berharap lah ini menjadi yang pertama dan terakhir Pacific Exposition dilaksanakan secara virtual. Dua tahun lagi kita kembali lagi ke permainan kita secara fisik.
Kemudian saya mau mengapresiasi NTT dalam partisipasinya di Pacific Exposition ini. Jadi dalam hasil keikutsertaan di Pacific Exposition pertama, hasil yang mereka dapat itu membuat mereka bertekad untuk menjadi tuan rumah Pacific Exposition yang kedua atau 2021 ini. Jadi beberapa minggu setelah pelaksanaan Pacific Exposition di Auckland itu, pak Wagub langsung kontak saya setelah konsultasi dengan pak Gubernur agar NTT dijadikan tuan rumah pelaksanaan Pacific Exposition yang kedua.
Luar biasa, jadi saya berbicara panjang lebar, benar nih pak Wagub konsekuensinya besar sekali lho mendatangkan semua peserta dari 20 negara-negara di Pasifik. Dia bilang 'Itu kita siap. Kita siap mendatangkan, memfasilitasi mereka, infrastruktur untuk mendukung itu juga siap'. Luar biasa, jadi yang membatalkan ini Covid-19 sebenarnya. Jika tidak, dunia akan melihat Pacific Exposition kedua itu dilaksanakan secara fisik di Indonesia, tepatnya NTT. InsyaAllah tahun depan ya.
Selain itu kami punya gagasan untuk mengkapitalisasi Ambon sebagai kota musik. Jadi yang ada di konsep kita, bagaimana kita mempopulerkan Ambon sebagai kota musik dengan melakukan sesuatu yang besar yang bisa diikuti negara-negara di kawasan Pasifik. Kemudian untuk Sulawesi Utara, itu orang-orang Pasifik kalau sudah kita perkenalkan Sulawesi Utara dengan semua keindahan alamnya itu pasti akan mendatangkan inspirasi untuk melakukan sesuatu yang besar juga.
Sedangkan buat Papua, yang sedang kita usahakan saat ini adalah bagaimana Papua dengan fasilitas olahraga yang sekarang digunakan untuk PON XX ini bisa kita gunakan untuk scope yang lebih besar. Jadi kita menjadi tuan rumah untuk pekan olahraga negara-negara Pasifik. Semacam SEA games tapi disini namanya Pacific Games. Jadi hal-hal seperti itu yang akan terus kita gelorakan dalam rangka memberdayakan semua infrastruktur yang sudah terbangun, mudah-mudahan nanti didukung dengan konektivitas ada penerbangan langsung dari kawasan Pasifik ke kawasan timur Indonesia. Itulah gagasan yang sudah kami persiapkan dalam rangka menghubungkan kawasan timur Indonesia ke Pasifik.
(Tribunnetwork/Vincentius Jyestha)