Pemerintah Dorong Digitalisasi UMKM, Netizen Suarakan Tagar UMKM Go Digital
Tagar #UMKMGoDigital dan keyword Jokowi Dorong E-Commerce ini telah ditwit masing-masing oleh belasan ribu warganet.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Netizen atau warganet mendukung langkah pemerintah untuk mendorong digitalisasi UMKM dalam rangka memudahkan para pelaku UMKM memasarkan atau menjual produknya.
Dukungan netizen terhadap digitalisasi UMKM terlihat dari tagar #UMKMGoDigital dan keyword Jokowi Dorong E-Commerce menjadi trending topik twitter hingga siang hari ini, Kamis (14/10/2021).
Tagar #UMKMGoDigital dan keyword Jokowi Dorong E-Commerce ini telah ditwit masing-masing oleh belasan ribu warganet.
Tokoh Muda NU Mohamad Guntur Romli mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang mendukung dan memberikan ruang penuh kepada UMKM untuk memanfaatkan digital dalam mengembangkan usahanya.
Baca juga: Menteri Teten: Digitalisasi Mempermudah Akses Pembiayaan UMKM
Digitalisasi UMKM ini, menurut Guntur tidak terlepas dari peran dari Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G Plate.
“Jokowi Dorong E-commerce,” tulis Guntur Romli dalam akunnya @GunRomli.
Sementara akun twitter @myozhyme menilai pemerintah telah bertindak proaktif di tengah pandemi Covid-19 dengan memanfaatkan digital untuk membantu pelaku UMKM.
Apalagi Presiden Jokowi telah meminta OJK dan dunia usaha untuk membantu digitalisasi UMKM.
“Gelombang digitalisasi yang dipercepat oleh pandemi Covid-19 hrs disikapi pemerintah dengan cepat dan tepat. Momentum ini harus dimanfaatkan dengan membangun ekosistem keuangan digital yang kuat dan berkelanjutan. Jokowi Dorong E-commerce,” ciut @ myozhyme.
Sejumlah netizen juga menyuarakan hal yang sama mendukung digitalisasi UMKM.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi menjadi negara raksasa digital setelah China dan India.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam pembukaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Virtual Innovation Day 2021, Senin (11/10/2021).
“Jika kita kawal secara cepat dan tepat, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi raksasa digital setelah China dan India, dan bisa membawa kita menjadi ekonomi terbesar dunia ketujuh di 2030,” ujar Jokowi seperti dikutip dari Kompas.com.
Ia mengatakan, pecepatan transformasi digital pada sektor keuangan yang dipicu oleh pandemi Covid-19 tengah terjadi di berbagai negara, tidak terkecuali di Indonesia.
Menurut Jokowi, transformasi digital tersebut perlu didukung dan dikawal dengan baik agar dapat menciptakan ekosistem keuangan digital yang kuat dan berkelanjutan
Jokowi menyadari, di tengah percepatan digitalisasi pada sektor keuangan, tindak kejahatan secara daring juga kerap terjadi.
“Saya mendengar masyarakat bawah yang tertipu dan terjerat bunga tinggi oleh pinjaman online, yang ditekan dengan berbagai cara untuk mengembalikan pinjaman,” tuturnya.
Oleh karenanya, OJK didorong untuk menciptakan ekosisem keuangan digital dengan kemampuan mitigasi risiko yang baik, guna mencegah kerugian dan meningkatkan perlindungan kepada masyarakat.
Selain itu, dengan hadirnya para pelaku industri jasa keuangan berbasis digital, Jokowi berharap tingkat inklusi keuangan dapat didorong, dengan tetap memprioritaskan literasi keuangan.
“Agar kemajuan inovasi keuangan digital memberikan manfaat kepada masyarakat luas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” katanya.
Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com