Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bisnis Perkantoran Lesu, Banyak Gedung Tak Terisi, Harga Pun Turun

Hal ini dipicu oleh sejumlah kantor sektor non-esensial yang menerapkan work from office dengan kapasitas 50 persen.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bisnis Perkantoran Lesu, Banyak Gedung Tak Terisi, Harga Pun Turun
Tribunnews/JEPRIMA
Ilustrasi: Para pekerja pembersih kaca gedung pencakar langit terlihat menggunakan standar operasional keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan 

Harga sewa kotor rata-rata tercatat di angka Rp 341.400 per meter persegi per bulan. Tertekan 0,9 persen dari kuartal sebelumnya

"Hal ini dipicu oleh para pemilik gedung yang melakukan penyesuaian harga sewa mereka untuk menarik tenant baru," imbuh Martin.

Kantor Grade B berkontribusi pada penyesuaian harga sewa karena beberapa tenant memilih untuk pindah ke kantor Grade A.

Ketika tenant-tenant ini keluar, pemilik gedung berupaya untuk menyesuaikan harga sewa mereka agar menarik tenant baru sebagai pengganti.

Sedangkan pada pasar perkantoran strata-title, harga sewa mengalami pertumbuhan secara tidak signifikan sebesar 0,2 persen dibanding kuartal sebelumnya.

Baca juga: Hunian Tapak di Koridor Selatan Jakarta Makin Diminati, Telaga Kahuripan Jual 75 Unit dalam 2 Bulan 

Sehingga mencapai Rp 57,2 juta per meter persegi.

"Perusahaan digital merupakan penggerak permintaan ruang kantor pada kuartal III-2021," kata Martin.

Berita Rekomendasi

Non-CBD Jakarta Kondisi serupa juga terjadi pada pasar perkantoran non-CBD.

Total pasokan masih sama seperti kuartal lalu di angka 4,05 juta meter persegi. Beberapa proyek diperkirakan akan selesai yaitu Maritime Tower dan Holland Village, menambahkan 57,284 meter persegi ke dalam total pasokan.

Dikarenakan tidak ada pasokan baru, permintaan juga tidak berubah banyak. Permintaan kumulatif tercatat 3,1 juta meter persegi. Mengalami penurunan sebesar 816 meter persegi dari kuartal sebelumnya.

"Banyak tenant mengurangi area kantornya untuk menghemat pengeluaran operasional mereka. Pasar perkantoran non-CBD Jakarta pada umumnya didominasi oleh perusahaan dengan anggaran terbatas atau perusahaan kecil yang bisnisnya sensitif karena PPKM," bebernya.

Tingkat hunian pada kuartal III-2021 sekitar 76,7 persen, turun 0,02 persen dari kuartal sebelumnya.

Perubahan angka tingkat hunian relatif stabil dikarenakan tidak adanya pasokan baru pada kuartal ini.

Permintaan pasar yang relatif stabil menyebabkan harga sewa di pasar perkantoran non-CBD juga bergerak relatif stabil.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas