Penumpang Pesawat Keluhkan PCR Tak Bisa Diakses di Aplikasi PeduliLindungi
Permasalahan penumpang yang akan naik pesawat terbang terjadi tak hanya di Bandara I Gusti Rai, tetapi di Bandara Soekarno Hatta.
Editor: Hendra Gunawan
"Saya pusing harus menambah biaya untuk tes PCR ini. Anak saya sakit di sana, mau jenguk. Suami saya juga lagi nganggur," paparnya.
"Hampir Rp 500.000 (harga) tes PCR, belum lagi ongkos pesawatnya," sambung dia.
Linda, penumpang pesawat lain, juga mengalami masalah berkait aplikasi PeduliLindungi.
Katanya, hasil tes PCR-nya susah diakses di aplikasi tersebut. Lantaran tak bisa diakses, Linda harus mencetak hasil tes PCR-nya.
"Hasil tes PCR saya susah masuk ke aplikasi PeduliLindungi. Sudah dicoba berkali-kali, tidak bisa.
Akhirnya diminta hard copy berkasnya. Memang mahal PCR sampai Rp 490.000, kalau di RS lainnya lebih mahal lagi," urai Linda.
Diketahui, calon penumpang pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta dengan tujuan Jawa-Bali wajib membawa hasil tes PCR meski sudah divaksinasi Covid-19 sebanyak dua kali mulai hari Minggu ini.
Harga Melambung
Mereka kebingungan karena banyak yang tidak dapat kuota PCR akibat yang mengantre membeludak terlalu banyak.
Bayu Rizki, salah seorang penumpang pesawat terbang yang hendak kembali ke Jakarta usai liburan di Bali menyebut hampir semua lokasi tes PCR di Pulau Dewata overload.
Baca juga: Tes PCR Jadi Syarat Penerbangan, Satgas: Harga, Akses, serta Kecepatan PCR Perlu Dikritisi
Ia bercerita,d irinya sempat mencari tes PCR di daerah Sunset Road, Kuta. Namun dirinya tidak beruntung karena kuota sudah melebihi batas alias overload.
Begitu juga di beberapa rumah sakit swasta di kota Denpasar, semuanya penuh.
"Overload semua ini," kata Bayu saat berbincang dengan Tribun, Minggu (24/10/2021).
Bayu mengaku belum bisa menjalani tes PCR dan saat ini mengaku sedang mencari lokasi tes PCR di kawasan Jalan Bypass Kuta.