Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Segera Gelar IPO, Mitratel Patok Harga Sahamnya Rp 775 - Rp 975 Per Lembar

Perusahaan penyedia menara telekomunikasi tersebut telah memasang harga penawaran IPO dalam rentang Rp 775 - Rp 975 per saham.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Segera Gelar IPO, Mitratel Patok Harga Sahamnya Rp 775 - Rp 975 Per Lembar
Istimewa
Ilustrasi menara telekomunikasi milik Mitratel 

Kemudian, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan diperkirakan dapat diperoleh pada 12 November 2021.

Baca juga: Mitratel Luncurkan PIN1SI dan F16HT Sebagai Aplikasi Digital Terpadu

Dengan begitu, penawaran umum dijadwalkan berlangsung pada 16-18 November 2021, tanggal penjatahan pada 18 November 2021, dan distribusi saham secara elektronik pada 19 November 2021.

Saham Mitratel nantinya akan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 22 November 2021.

Atraktif

Sejumlah analis menilai, aksi korporasi yang akan dihelat oleh Mitratel cukup aktraktif.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan menilai, IPO Mitratel bakal diapresiasi pelaku pasar, terutama apabila EV/EBITDA dipatok di kisaran 12 kali-13 kali.

Angka ini relatif murah dan setara dengan valuasi salah satu peers terbesar Mitratel, yakni PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

BERITA TERKAIT

Terlebih, IPO Mitratel diwarnai dengan kedatangan investor internasional. yakni Abu Dhabi Investment Authority & GIC Singapore, juga Indonesia Investment Authority (INA) yang juga akan ambil bagian di IPO tersebut.

“Yang penting satu saja, valuasi EV/EBITDA harus berada di kisaran kompetitor lokalnya saat ini yang sebesar 12 sampai 13 kali,” terang Steven kepada Kontan.co.id, Kamis (21/10).

Jika valuasi Mitratel berada di atas level tersebut, maka aksi korporasi yang digelar dinilai kurang menarik. Pasalnya, ukuran perusahaan Mitratel setara dengan TOWR dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), pemain eksisting saat ini.

Selain itu, rencana IPO Mitratel bakal membantu mengurangi beban pendanaan bagi TLKM. Alhasil, membuka ruang baru bagi rencana pendanaan TLKM di masa mendatang.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, tingkat tenancy ratio Mitraltel memang lebih rendah daripada peers-nya seperti TOWR danTBIG. Namun yang menarik adalah, Mitratel punya banyak menara di pinggiran (rural) area.

“Sekarang masih sedikit operator yang masuk ke rural area. Jadi ini bisa menarik buat Mitratel kalau operator mulai ke rural area,” terang Hendriko kepada Kontan.co.id, Kamis (21/10).

Reza menyebut, saat ini Mitratel telah sukses menjadi perusahaan tower terbesar di Indonesia dengan kepemilikan lebih dari 28.000 tower.

“Hal ini akan memperkuat positioning Mitratel dalam mendukung kebutuhan para tenant, terlebih masuknya era 5G di Indonesia yang berpeluang besar bagi bisnis menara telekomunikasi,” terang Reza, Kamis (21/10). (Nur Qolbi/Akhmad Suryahadi)

Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas