Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Gunakan Pupuk Non Subsidi, Produktivitas Melon dan Semangka di Kutai Kartanegara Capai 120 Persen

Penggunaan pupuk non subsidi mampu meningkatkan produktivitas komoditas melon dan semangka sebesar 120 persen per hektare

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in Gunakan Pupuk Non Subsidi, Produktivitas Melon dan Semangka di Kutai Kartanegara Capai 120 Persen
ist
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggunaan pupuk non subsidi mampu meningkatkan produktivitas komoditas melon dan semangka sebesar 120 persen per hektare untuk satu kali masa panen.

Hal tersebut diketahui dari kegiatan Program Makmur PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) di Desa Sebuntal, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Pemilik lahan binaan Program Makmur PKT Rudi Prambudi menyampaikan, rata-rata produktivitas melon dan semangka mencapai 40 ton sampai 50 ton per hektare, dari sebelumnya 30 ton per hektare dengan total lahan garapan seluas 5 hektare.

Baca juga: Turunnya Tarif Tes PCR Disesuaikan dengan Harga Pasar

"Program ini menggunakan pupuk non subsidi NPK Pelangi 16-16-16 dan pupuk hayati Ecofert," kata Rudi, Rabu (27/10/2021).

Total petani binaan yang terlibat sebanyak 30 orang dari masyarakat sekitar dan tergabung dalam kelompok tani Harapan Jaya.

Anggota kelompok didominasi petani milenial, dengan tingkat produktivitas yang tinggi dan hasilnya telah menunjukkan dampak signifikan terhadap kesejahteraan petani setempat.

Berita Rekomendasi

"PKT sangat banyak membantu kami. Baru-baru ini petani-petani kami diberikan pelatihan, kami merasa sangat diperhatikan dan dibantu untuk meningkatkan kapasitas kami," papar Rudi.

Direktur Keuangan dan Umum PKT Qomaruzzaman mengatakan, selain mengurangi ketergantungan petani terhadap penggunaan pupuk subsidi, program Makmur ditujukan untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian masyarakat, yang dibarengi kesejahteraan petani dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Baca juga: Sri Lanka Larang Masuk Pupuk Organik Asal China Terkontaminasi

Program ini juga merupakan upaya PKT mengajak generasi muda untuk kembali bertani, dan mengembangkan potensi pertanian di Indonesia.

Pada program ini, kata Qomaruzzaman, para petani difasilitasi mendapatkan permodalan hingga bibit dengan berbagai kemudahan, termasuk kepastian pembeli hasil pertanian secara berkesinambungan.

“Realisasi program ini pun mencapai 13 ribu hektare lebih dalam setahun terakhir dan akan terus kita perluas ke depannya,” ujar Qomaruzzaman.

Baca juga: Datang Ke Kupang NTT, Mentan SYL Panen Raya Jagung

"Produktivitas pertanian Kaltim harus kita kembangkan secara optimal, karena potensinya sangat besar. Ini menjadi konsen PKT, agar manfaat program makmur benar-benar dirasakan para petani kita,” sambung Qomaruzzaman

Mewakili Pemkab Kukar, Camat Marangkayu Rekson Simanjuntak, menyambut optimis langkah PKT mengembangkan potensi pertanian dan produktivitas lahan masyarakat melalui program Makmur.

“Keterlibatan PKT melalui program Makmur telah kita buktikan hasilnya. Selain panen meningkat, petani juga dimudahkan untuk mendapatkan akses pertanian seperti pupuk, modal hingga bibit," papar Rekson.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas