Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Analis: Saham Bukalapak Masih Akan Tertekan

Pergerakan saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) diprediksi masih akan terus tertekan, seiring masifnya aksi jual investor asing.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in Analis: Saham Bukalapak Masih Akan Tertekan
Kontan
Bukalapak. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) diprediksi masih akan terus tertekan, seiring masifnya aksi jual investor asing.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatan mengatakan, faktor penurunan saham BUKA pada saat ini, karena investor asing terus melakukan aksi jual.

"Penutupan perdagangan sesi pertama, saham netsell asing mencapai Rp 2,63 miliar. Pasar juga masih akan melihat kinerja Bukalapak selanjutnya (kuartal III)," papar Sukarno saat dihubungi, Kamis (28/10/2021).

Baca juga: Sesi Pertama Perdagangan Saham Kamis: IHSG Terpuruk di 6.528,69

Pada perdagangan sesi pertama hari ini, saham BUKA ditutup merosot 2,13 persen atau 15 poin ke posisi Rp 690 per saham.

Sepanjang perdagangan, saham BUKA bergerak pada harga Rp 685 hingga Rp 710 per saham.

Melihat faktor pergerakan secara teknikal, kata Sukarno, harga saham BUKA sedang dalam tren penurunan, sehingga psikologi para pelaku pasar lebih cenderung wait n see di tengah tekanan aksi jual.

Berita Rekomendasi

Ia pun melihat, harga saham BUKA bisa di bawah Rp 600 per saham, jika kinerja keuangan dari perusahaan tersebut tidak memuaskan.

Baca juga: IPO, Widodo Makmur Perkasa Buka Harga di Rp 160 hingga Rp 220 Per Saham

"Bisa di bawah Rp 600, kalau kinerjanya kurang bagus (pada kuartal III 2021)," tuturnya.

Bukalapak mencatatkan rugi bersih Rp 766,23 miliar sepanjang semester I 2021.

Jumlahnya menyusut 25,33 persen dari jumlah kerugian pada periode sama pada tahun lalu yang mencapai Rp 1,02 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan, unicorn pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bukalapak mengantongi pendapatan neto Rp 863,62 miliar dalam enam bulan pertama 2021.

Pendapatan tersebut tumbuh hingga 34,67 persen dari raihan omzet neto pada semester I 2020 sebesar Rp 641,28 miliar.

Sejarah

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas