Subholding Gas Pertamina Jadikan Arun Sebagai Pusat LNG Hub Asia
Subholding Gas Pertamina, PT Perta Arun Gas (PAG) berhasil melakukan pengapalan (reloading) LNG dengan tujuan pasar internasional
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Subholding Gas Pertamina, PT Perta Arun Gas (PAG) berhasil melakukan pengapalan (reloading) LNG dengan tujuan pasar internasional, Kamis (28/10/2021).
Hal ini menegaskan Perta Arun Gas sebagai perusahaan regasifikasi dan LNG Hub kelas dunia.
President Director PT Perta Arun Gas Arif Widodo menyampaikan, sampai saat ini pihaknya melakukan bongkar muat (unloading dan reloading) sejumlah kargo LNG yang dimiliki oleh berbagai pihak.
Baca juga: Tingkatkan Mutu, PGN Kembangkan Layanan Pelanggan Berbasis Digital
“Kami berencana mengembangkan bisnis ini dengan memanfaatkan 4 unit tangki LNG berkapasitas total 508.000 m3 dengan masing-masing tangki berkapasitas 127.000 m3. Ini menjadi salah satu milestone PAG yang sangat baik dalam memperluas jaringan pasar global dan meningkatkan value perusahaan," tutur Arif.
Ia melanjutkan PAG kembali mencatat kesuksesan pengapalan internasional setelah berhasil melakukan pengapalan kargo LNG perdana ke pasar internasional pada 14-15 Januari 2021.
“Kerjasama PAG dengan customernya ini kembali membuktikan kemampuan PAG sebagai pengelola PLB (Pusat Logistik Berikat) LNG patut diperhitungkan dijadikan kawasan Pusat LNG Hub di Asia,” jelasnya.
Baca juga: Gandeng PGN, PIK 2 Manfaatkan Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Komersial
PAG, imbuh Arif sebelumnya ditunjuk secara resmi pada 7 September 2016 sebagai pengelola PLB Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe Provinsi Aceh melalui Keputusan Menteri Keuangan.
“PAG semakin aktif berkontribusi sebagai lokomotif perekonomian dan industri nasional. Diharapkan semakin banyak investor yang masuk ke Provinsi Aceh terutama Lhokseumawe,” ungkapnya.
PAG juga melakukan proses cooling down untuk kapal-kapal LNG yang akan melakukan reloading.
Rata-rata proses loading kapal LNG memakan waktu lebih singkat dari maksimum laytime.
“Di sisi lain juga menegaskan komitmen PAG menjadikan pelabuhan khusus yang dapat melayani kebutuhan kapal berstandar Internasional," tambah Arif.