Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Garuda Sepakat Perpanjang Waktu Pelunasan Utang dari Pertamina Selama 3 tahun

Langkah restrukturisasi menjadi sebuah opsi yang paling tepat dan relevan dalam menunjang upaya pemulihan kinerja Garuda.

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Garuda Sepakat Perpanjang Waktu Pelunasan Utang dari Pertamina Selama 3 tahun
TRIBUN/DANY PERMANA
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mendapatkan keringanan pelunasan utang kepada PT Pertamina (Persero), yang menjadi langkah dalam pemulihan kinerja bisnis melalui restrukturisasi kewajiban usaha bersama kreditur.

Keringanan pelunasan tersebut berdasarkan persetujuan dari Pertamina, mengenai perpanjangan waktu pembayaran utang Garuda Indonesia selama tiga tahun.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, langkah restrukturisasi menjadi sebuah opsi yang paling tepat dan relevan dalam menunjang upaya pemulihan kinerja Garuda.

Baca juga: Tak Hanya Garuda Indonesia, Maskapai Ini Juga Mengalami Kerugian Puluhan Triliun Akibat Pandemi

"Pada akhir tahun 2020 lalu kami berhasil memperoleh kesepakatan perpanjangan waktu pembayaran kewajiban usaha selama tiga tahun dari total outstanding yang tercatat hingga akhir tahun 2020 terhadap Pertamina," kata Irfan, Jumat (28/10/2021).

Kesepakatan tersebut, lanjut Irfan, terus dilakukan Garuda Indonesia dalam memperkuat penjajakan restrukturisasi bersama Pertamina untuk kewajiban usaha yang tercatat pada tahun 2021 ini.

"Kami percaya langkah yang telah berhasil dijajaki bersama Pertamina maupun berbagai mitra usaha lainnya sejauh ini, menjadi fondasi fundamental bagi kelangsungan bisnis Garuda Indonesia kedepannya," ujar Irfan.

Baca juga: Siaran Langsung Timnas Indonesia U-23 vs Australia Live SCTV - Skuat Garuda Minimalisir Pelanggaran

Berita Rekomendasi

Irfan menjelaskan, bahwa di tengah percepatan langkah restrukturisasi bersama mitra usaha Garuda Indonesia memastikan bahwa seluruh aspek kegiatan operasional penerbangan akan tetap berlangsung dengan normal.

"Selain itu kami berkomitmen untuk senantiasa mengoptimalkan standar layanan penerbangan yang aman dan nyaman untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat maupun pengangkutan kargo bagi sektor perekonomian nasional," kata Irfan.

Garuda akan memperkuat kesepakatan tersebut melalui diskusi penjajakan restrukturisasi bersama Pertamina untuk kewajiban usaha yang tercatat pada tahun 2021.

Irfan optimistis langkah yang telah berhasil dijajaki bersama Pertamina maupun berbagai mitra usaha lainnya menjadi fondasi fundamental bagi kelangsungan bisnis Garuda Indonesia ke depannya.

Baca juga: Dituding Sekarga, Dirut Garuda Bersama Anak dan Cucu Liburan ke New York Pakai Fasilitas Perusahaan

Di tengah percepatan langkah restrukturisasi bersama mitra usaha, Garuda Indonesia memastikan bahwa seluruh aspek kegiatan operasional penerbangan akan tetap berlangsung dengan normal.

Garuda berkomitmen untuk senantiasa mengoptimalkan standar layanan penerbangan yang aman dan nyaman untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat maupun pengangkutan kargo bagi sektor perekonomian nasional.

Pakar Industri Penerbangan, Hendra Soemanto berharap Garuda Indonesia sebagai National Flight Carrier bisa memposisikan dirinya menjadi sebuah perusahaan penerbangan besar serta harus mendominasi pasar domestik dan international.

Baca juga: Dituding Sekarga, Dirut Garuda Bersama Anak dan Cucu Liburan ke New York Pakai Fasilitas Perusahaan

"Tentunya, dengan itikad baik bersama serta tata kelola manajemen yang mumpuni dan profesional di industri penerbangan komersial dari seluruh jajaran direksi dan insan garuda di dalamnya, dengan satu tujuan, menjadikan Garuda Indonesia baru sebagai maskapai dengan profit oriented yang dikontrol oleh sebuah Holding yang mumpuni kelak," katanya.

Menanggapi wacana penggantian Garuda Indonesia dengan Pelita Air, pengamat penerbangan Arista Atmadjati mengungkapkan, apabila Garuda Indonesia ditutup oleh pemerintah akibat permasalahan keuangan dan akan digantikan oleh Pelita Air maka peluang dan tantangannya akan berbeda.

“Posisi Garuda Indonesia tidak mudah digantikan dengan Pelita Air karena Garuda memiliki sarana prasana yang sangat besar termasuk jumlah pesawat dan rute yang dilayani yang tidak sebanding dengan Pelita Air saat ini. Apalagi, Pelita Air juga belum memiliki citra perusahaan (branding) sebaik Garuda," katanya.

Menurut Arista, perlu waktu bertahun tahun untuk mendatangkan pesawat maupun mengembangkan rute penerbangan internasional.

Untuk ini, Arista menyarankan Pelita Air untuk mengisi slot penerbangan perintis atau feeder di sejumlah pulau di seluruh Indonesia.

Selain mengisi slot penerbangan perintis, Pelita Air juga membuka jasa angkutan barang/kargo dan komoditas perikanan di wilayah Indonesia Timur. Dan Pelita Air juga dapat memaksimalkan bisnis perawatan dan pemeliharaan pesawat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas