Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kementerian BUMN Siapkan Lima Strategi untuk Menyelamatkan Garuda Indonesia

Kartika mengungkapkan, hanya ada satu cara agar kinerja keuangan Garuda Indonesia mengalami perbaikan. Yaitu, dilakukannya transformasi bisnis.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Kementerian BUMN Siapkan Lima Strategi untuk Menyelamatkan Garuda Indonesia
Tribunnews/Jeprima
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengikuti Rapat Kerja Menteri BUMN dengan Komisi VI DPR RI, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/11/2021). Dalam kesempatan tersebut, Kartika Wirjoatmodjo menjabarkan kondisi keuangan maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) yakni sebetulnya secara teknis bangkrut alias technically bankrupt. Hal ini lantaran ekuitas Garuda sudah negatif hingga US$ 2,8 miliar atau setara dengan Rp 40 triliun (kurs Rp 14.200/US$). Tribunnews/Jeprima 

Kartika mengungkapkan, hanya ada satu cara agar kinerja keuangan Garuda Indonesia mengalami perbaikan. Yaitu, dilakukannya transformasi bisnis.

Kartika mencatat, setidaknya ada 5 hal yang harus dilakukan untuk menuju The New Garuda Indonesia.

Pertama, mengoptimalkan rute jaringan penerbangan Perseroan.

Baca juga: Ekuitas Garuda Indonesia Negatif Rp 40 Triliun, Secara Teknis Dinyatakan Bangkrut

"Yakni dengan mengoptimalkan rute-rute penerbangan yang profitable, seperti rute domestik dan rute penerbangan tertentu," ujar Kartika.

Kedua, menurunkan jumlah pesawat Garuda dan Citilink.

Di mana dari total 202 pesawat di 2019, akan dipangkas menjadi 134 unit pesawat di 2022 agar selaras dengan jaringan rute penerbangan Perseroan.

Ketiga, melakukan negosiasi ulang kontrak sewa pesawat yang akan digunakan Garuda Indonesia ke depannya.

Berita Rekomendasi

Seperti diketahui, harga sewa pesawat Garuda Indonesia tercatat sangat mahal jika dibandingkan dengan harga sewa pesawat maskapai penerbangan lain pada umumnya.

Tingginya harga sewa pesawat Garuda Indonesia dengan lessor, dikarenakan negosiasi yang ugal-ugalan oleh Direktur Perseroan di masa lalu.

Keempat, GIAA akan meningkatkan kontribusi pendapatan kargo.

Dan yang kelima, perseroan akan meningkatkan kontribusi pendapatan ancillary. Yakni melalui product unbundling, ekspansi produk yang ditawarkan, dan penerpan dynamic pricing strategy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas