Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kisah Dua Pahlawan Masa Kini, Beri Kesempatan Kerja Bagi Ratusan Orang

Dari sekian banyak pelaku UMKM di Indonesia, ada dua orang yang cukup mencuri perhatian, yakni Muhammad Shidiq (31) dan M. Dandi Sepsaditri (32)

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Kisah Dua Pahlawan Masa Kini, Beri Kesempatan Kerja Bagi Ratusan Orang
Istimewa
Baso Aci Akang (kiri) - Geoffmax (kanan) 

TRIBUNNEWS.COM - Pertempuran yang terjadi di Surabaya pada 10 November 1945 merupakan cikal bakal terlahirnya Hari Pahlawan. Momen bersejarah tersebut merupakan pertempuran terbesar yang dilakukan oleh para pahlawan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Semangat bangsa Indonesia dalam berjuang pun tidak hanya berhenti pada momen itu saja. Di masa kini, melalui berbagai instrumen, semangat perjuangan demi membuat Indonesia menjadi negara maju dan terdepan masih tetap terasa.

Salah satunya perjuangan pahlawan perekonomian, yakni para pelaku UMKM. Peran pelaku UMKM dalam perekonomian Indonesia memang tidak perlu diragukan. Mereka terbukti mampu menyerap tenaga kerja hingga 97%.

Baca juga: Presiden Jokowi Resmi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada 4 Tokoh Ini

Dari sekian banyak pelaku UMKM di Indonesia, ada dua orang yang cukup mencuri perhatian, yakni Muhammad Shidiq (31) dan M. Dandi Sepsaditri (32), yang berhasil memberikan efek positif bagi masyarakat sekitar melalui bisnis yang didirikannya.

Melalui Geoffmax, M. Shidiq mampu membuka ratusan lapangan pekerjaan

Bagi para pencinta sneaker lokal, brand Geoffmax pastinya sudah tidak asing lagi. Brand yang didirikan oleh Shidiq dan tiga temannya menghadirkan beraman produk sepatu yang disukai oleh pasar dalam dan luar negeri.

Bisnis Geoffmax

“Bisnis Geoffmax kita mulai dari sebuah toko kecil di Bandung dan sekarang meluas ke berbagai daerah di Jabodetabek. Setelah beberapa tahun, kita lihat belanja online semakin trending, dan akhirnya mulai jualan di media sosial dan sekarang di e-commerce Shopee. Selama pandemi jadi tumpuan banget, bahkan 80% pesanan sekarang juga dari Shopee,” jelas Shidiq beberapa waktu lalu.

BERITA REKOMENDASI

Bisnis Geoffmax pun tidak hanya dikembangkan di daerah Bandung saja, Geoffmaxx seringkali melakukan kolaborasi dengan brand-brand lokal lain di luar Bandung seperti Malang, Batu, Bogor, Banjarbaru, Bali dan masih banyak lagi.

Bersama Shopee, Geoffmax berhasil mencapai salah satu cita-citanya untuk menjual produknya ke luar negeri. “Gak nyangka juga sekarang bisa ekspor ke Malaysia, Singapura dan Filipina. Setiap bulannya, ada ratusan produk yang udah bisa kita ekspor. Jualan ke luar negeri segampang jualan di Indonesia. Dibantu sama Shopee semuanya,” tambahnya.

Baca juga: Perizinan Usaha Jangan Lagi Jadi Momok bagi Para Pelaku UMKM, Ini Alasannya

Ia menambahkan, bersama Shopee, Geoffmax berhasil mencapai salah satu cita-citanya untuk menjual produknya ke luar negeri. Tak hanya itu, per bulan, ia juga mampu mengirim ratusan produk ke luar negeri.

“Gak nyangka juga sekarang bisa ekspor ke Malaysia, Singapura dan Filipina,” ujarnya.

Efek positifnya tak hanya sebatas peningatan pendapatan dan pesenan. Namun, ia mengatakan, pihaknya mampu membuka lapangan pekerjaan lebih banyak lagi.

“Kita bersyukur banget karena digitalisasi bisnis, usaha kita jadi bisa berkembang. Awalnya kita hanya memiliki enam karyawan, setelah berjalan selama 9 tahun sekarang sudah bisa pekerjakan 150 karyawan. Bukan cuma, buat di kantor saja, komunitas sekitar kami juga diberdayakan melalui pabrik kecil Geoffmax yang menyerap ratusan karyawan dari masyarakat lokal,” jelasnya.


Dari gerobakan, Bakso Aci Akang mampu pekerjakan 600 karyawan

Salah satu pahlawan lainnya Dandi Sepsaditri merupakan Founder and CEO Akang Group. Perjalanan Dandi dalam membangun bisnis Bakso Aci Akang pun dimulai di tahun 2015 lalu.

Kala itu, muncul sebuah ide untuk membuat bisnis kuliner yang menjual baso aci. Berangkat dari hal tersebut, ia mulai merealisasikan idenya dengan mendirikan Baso Aci Akang dengan modal Rp 8 juta.

Bakso aci akang dan kru

“Saya memberanikan diri untuk pindah ke Tangerang dan akhirnya mendirikan bisnis Baso Aci Akang pada tahun 2018 bermodalkan uang sebesar Rp8 juta, gerobak pinjaman dari tetangga, dan tempat sewaan di dalam komplek perumahan yang kurang strategis,” ujar Dandi.

Di tengah perkembangan bisnisnya yang pesat, Dandi dan Baso Aci Akang dihadapkan dengan pandemi Covid-19 di tahun 2020 yang membawa dampak signifikan terhadap omzet usahanya.

Di tengah masa sulit, pasrah pada keadaan bukanlah sebuah pilihan yang tepat. Dandi mencoba melakukan inovasi baru dengan mengadopsi layanan pembayaran digital agar keluar dari masa sulit tersebut.

“Mengadopsi layanan pembayaran digital ShopeePay menjadi salah satu upaya yang dilakukan Dandi untuk bangkit, dan berbagai kampanye dan promo menarik yang dihadirkan ShopeePay mampu membantu mendorong jumlah transaksi pelanggan sehingga meningkatkan pendapatan Baso Aci Akang di tengah situasi pandemi,” jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas