Pengusaha Lab Sebut Sekali Tes PCR dengan Biaya Lain Wajarnya Rp 330.034
Pengusaha laboratorium meminta masyarakat untuk memahami biaya tes PCR mencapai Rp 300 ribu lebih, meski harga reagen Rp 96 ribu.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha laboratorium meminta masyarakat untuk memahami biaya tes PCR mencapai Rp 300 ribu lebih, meski harga reagen Rp 96 ribu.
CEO PT Cito Putra Utama Dyah Anggraeni mengatakan, untuk melakukan tes PCR, bukan hanya membutuhkan reagen saja tetapi ada biaya-biaya lainnya.
Baca juga: Dituding Punya 40 Lab Tes PCR, Dompet Dhuafa Tegaskan Tidak Berbisnis Tes Covid-19
Seperti, alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan, bahan habis pakai, bahan kontrol dan NTC setiap kali jalan amplikasi, kemudian pengulangan hasil uji, sehingga nilai harga pokok penjualan (HPP) sekitar Rp 214.319.
"Lalu sumber daya manusia Rp 41.223, overhead (listrik, air, maintenance alat, dan lainnya) Rp 54.895, dan administrasi Rp 20 ribu. Sehingga total PCR open system Rp 330.438," kata Dyah secara virtual, Jumat (12/11/2021).
Baca juga: Ketentuan Tes SKB CPNS 2021, Wajib Swab Tes RT PCR atau Antigen dan Double Masker
Menurutnya, harga sekali test PCR sebesar Rp 330.438 dengan catatan harga reagen sebesar Rp 96.000.
"Masyarakat harus paham. Sebelumnya harga reagen itu sampai Rp 500.000, jadi kenapa dulu PCR sebesar Rp 900.000 sampai Rp 1 juta lebih, karena harga reagen waktu itu tinggi," tuturnya.
Dengan harga wajar Rp 330.438, tetapi pemerintah menerapkan harga Rp 275.000 sampai Rp 300.000, maka pengusaha laboratorium melakukan subsidi silang dengan kegiatan lainnya.
"Kami melakukan subsidi silang, kami tetap harus jalan," ucapnya.