Arie Rich, Kenalkan Motif Khas Sulsel Hingga Mancanegara
Pengusaha fashion yang juga desainer, Arie Rich, mendesain berbagai motif, serta mengombinasikan motif khas daerah Sulsel melalui belajar otodidak.
Editor: Content Writer
"Memang saya membuat itu untuk limited edition," ungkapnya.
Meski terbilang limited edition, dirinya juga menerima orderan jika ada konsumen yang menginginkan. Selain itu, bahan yang digunakan juga dipesan secara khusus di Sulawesi Selatan.
Itu untuk memberikan kualitas dan kenyamanan konsumen. Outfit yang dijualnya pun beragam, dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
"Kalau nominalnya itu paling rendah yah Rp750, kalau tinggi tergantung dari motifnya," tutur Arie.
Diketahui Arie merupakan asli warga Padang Sappa, Kabupaten Luwu, Sulsel.
Namun, dirinya sudah tinggal dan menetap di Kota Makassar selama bertahun-tahun. Di Kota Makassar, Arie tinggal bersama dengan kakaknya.
Latar belakang jenjang pendidikan lulus pada tahun 2010. Arie mengenyam pendidikan strata satu (S1) di Universitas Hasanuddin, jurusan Sastra Inggris.
Hasil karyanya itu sudah diekspor ke negara tetangga, seperti Singapura, dan Bulgaria.
"Kalau fashion di luar negeri belum, tapi kalau brand saya Alhamdulillah sudah ada, ke Singapore itu baju Bodo', ke Bulgaria ada beberapa pcs kemeja khas Sulsel juga," terangnya.
Untuk Singapore sepasang baju Bodo' diekspor olehnya dengan nilai Rp 5,5 juta.
Sementara di Negara Bulgaria sebanyak tiga pcs kemeja motif Aksara Lontara, Lagosi dan Cura' Labba.
Untuk mendapatkan brand khusus dari Arie, dia mengucurkan harga kemeja Rp2,5 juta. Harga normal baju kemejanya mematok berada di kisaran Rp1.850 hingga Rp1,250 ribu rupiah.
Dirinya juga menerima pesanan secara daring atau online. Untuk melihat hasil karyanya, bisa dilihat langsung melalui instagram miliknya, @kalollobyarierich.
Seperti Arie Rich, tentu masih banyak kisah sukses pelaku usaha dan UMKM lain dari seluruh Indonesia, termasuk di wilayahmu, bukan?