Saat Pandemi, Transaksi Digital Maju Pesat, Nilainya Rp 3.910 Triliun Hingga Oktober 2021
Bank berlogo emas pita emas ini telah menganggarkan belanja modal (capex) hingga Rp 2 triliun untuk tahun depan.
Editor: Hendra Gunawan
Saat ini, 98% transaksi di kanal digital dan hanya 2% melalui kantor cabang. Secara ytd, nilai transaksi Bank Mandiri hampir Rp 1.500 triliun. Sedangkan transaksi dari wholesale hampir Rp 11.000 triliun.
Baca juga: Transformasi Digital Mutlak Dilakukan Fasilitas Kesehatan
Sementara itu, transaksi digital PT Bank Sahabat Sampoerna mencapai 23,8 juta kali pada kuartal ketiga 2021, naik hampir tiga kali lipat dari realisasi tahun lalu.
Peningkatan tersebut berkat transformasi digital yang sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu.
Direktur Keuangan & Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna Henky Suryaputra berkomitmen untuk selalu meningkatkan transformasi digital yang sampai saat ini telah dijalankan.
Dibarengi peningkatan layanan internet banking, mobile banking, digital lending melalui PDaja.com, dan virtual account.
“Bank Sampoerna juga berkolaborasi dengan berbagai fintech P2P lending, seperti Mekar untuk pemberdayaan UMKM khususnya perempuan, serta mendukung perluasan implementasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN),” paparnya.
Tak hanya itu, perusahaan juga berencana meluncurkan Sampoerna Mobile Saving, tabungan online pada kuartal pertama 2022.
Ini merupakan salah satu upaya Bank Sampoerna untuk memberikan layanan terbaik bagi nasabah.
Di sisi lain, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai wilayah di Indonesia, telah mempengaruhi jumlah penyaluran kredit.
Walau begitu, total kredit Bank Sampoerna tetap stabil di angka Rp 8 triliun dan diharapkan mencapai Rp 8,4 triliun hingga akhir tahun. (Ferrika Sari )