Dukung Penurunan Bunga Kredit, BNI Targetkan Penyaluran Kredit Melonjak 9 Persen
Penurunan suku bunga kredit menjadi salah satu strategi PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) untuk meningkatkan kreditnya.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penurunan suku bunga kredit menjadi salah satu strategi PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) untuk meningkatkan kreditnya.
Bank BUMN ini menargetkan penyaluran kreditnya bakal tumbuh 9 persen tahun depan dengan dukungan bunga kredit rendah.
Meski demikian, BNI mengharapkan adanya insentif kebijakan dari Bank Indonesia (BI) agar ekspansi kredit bisa dilakukan dengan bunga rendah.
Pasalnya, ada tantangan yang mesti diwaspadai yakni potensi kenaikan suku bunga The Fed pada pertengahan tahun depan.
Baca juga: Rayakan Kemenangan Merebut Piala Thomas 2020, BNI Apresiasi PBSI
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, kenaikan bunga The Fed tentu akan diikuti oleh kebijakan suku bunga acuan BNI sehingga biaya dana perbankan bakal mengalami kenaikan.
Oleh karena itu, dia melihat diperlukan relaksasi dari BI agar bisa mendukung pertumbuhan kredit dengan suku bunga yang rendah.
Baca juga: BNI Raih Penghargaan Gold Sustainability Report
"Kami harapkan kebijakan relaksasi terkait Giro Wajib Minimum (GMW) dan rasio intermediasi makroprudensial (RIM) dapat diperpanjang agar bisa menekan cost of fun ," kata Royke dalam webinar, Senin (22/11).
Selain itu, dia menilai perlu juga regulasi untuk menjaga level kompetisi yang sehat menjaring likuiditas. Pasalnya, BNI melihat saat ini mulai marak bank melakukan pemasaran produk tabungan dengan tingkat suku bunga yang relatif tinggi.
Sebelumnya, BI telah melonggarkan GWM rupiah 50 bps menjadi 5% pada Maret 2020 dan berlaku sampai 31 Juni 2021. Sedangkan pelonggaran aturan RIM berlaku sejak Mei 2020 hingga Desember 2021.
Insentif itu diperlukan karena BNI sebagai perusahaan publik di sisi lain juga memiliki target laba yang harus dikejar. Sehingga penurunan bunga juga harus dipastikan tidak mengganggu kinerja yang dicanangkan perseroan.
Baca juga: BNI Luncurkan Kartu Kredit Baru Bagi, Hasil Kolaborasi dengan APLGI
BNI juga perlu menyusun strategi yang tepat agar kinerja perseroan tetap tumbuh meskipun bunga kredit turun.
Royke menambahkan, kondisi suku bunga kredit di BNI saat ini boleh dikatakan sudah relatif rendah untuk semua segmen. Adapun suku bunga kredit modal kerja dan kredit investasi sudah single digit yakni mendekati 8%.
Sejak tahun ini, BNI telah melakukan berbagai strategi untuk bisa meningkatkan laba dalam menghadapi tren penurunan suku bunga kredit dan stimulus restrukturisasi kredit yang harus diberikan kepada nasabah di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: BNI Luncurkan Kartu Kredit Baru Bagi, Hasil Kolaborasi dengan APLGI
Hingga kuartal III 2021, BNI membukukan laba bersih Rp 7,7 triliun atau tumbuh 73,9% YoY.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.