Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

HUT ke-83, Sinar Mas Gelar Rangkaian Webinar Bahas Tantangan Ekonomi Digital di Masa Depan

Merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-83 tahun, Sinar Mas mengadakan serangkaian webinar dengan beragam tajuk dan menghadirkan sejumlah tokoh.

zoom-in HUT ke-83, Sinar Mas Gelar Rangkaian Webinar Bahas Tantangan Ekonomi Digital di Masa Depan
Sinar Mas
HUT ke-83, Sinar Mas Gelar Rangkaian Webinar Bahas Tantangan Ekonomi Digital di Masa Depan 

TRIBUNNEWS.COM - Merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-83 tahun, Sinar Mas mengadakan serangkaian webinar dengan beragam tajuk seperti “Indonesia Sehat Indonesia Bangkit”, “Economic Outlook 2022”, dan terakhir “Keren itu Vokasi” yang berlangsung Kamis (18/11/2021).

Tak hanya itu, webinar tersebut juga menghadirkan sejumlah tokoh, mulai lingkup internal Sinar Mas, hingga para menteri, gubernur, pengamat, dan tokoh-tokoh ternama lainnya.

Beragam tema webinar tersebut diangkat bukan tanpa alasan. Melalui tema “Keren itu Vokasi”, misalnya, Sinar Mas ingin menunjukan bahwa sekolah vokasi mampu menciptakan sumber daya manusia yang mampu diserap oleh sektor industri.

Mendikbudristek Nadiem Makarim 2411
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim.

Tema tersebut mendapatkan sambutan baik dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim.

Pria yang akrab dipanggil “Mas Menteri” ini mengatakan, pendidikan vokasi memang dirancang khusus untuk mempersiapkan siswa agar dapat terjun langsung dan terserap oleh dunia kerja.

"Melalui program SMK Pusat Keunggulan, Kemendikbud Ristek menjamin siswa akan mendapatkan kurikulum pembelajaran yang relevan dan fasilitas yang memadai," kata Mendikbud Nadiem.

Nadiem juga menambahkan, inovasi dan kreativitas yang dimiliki oleh siswa/siswi vokasi tak kalah hebat. Bahkan, ia yakin, dua aspek tersebut bisa jadi sumber kekuatan bagi bangsa Indonesia agar mampu menciptakan SDM berkualitas.

Berita Rekomendasi

Senada dengan itu, praktisi pendidikan Primadi Serad mengatakan, kurikulum yang terdapat pada pendidikan vokasi telah dirancang khusus agar siswa dapat berpikir kritis dan berkompetensi.

Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin menambahkan, siswa yang sedang menempuh pendidikan jalur vokasi tak boleh berkecil hati. Pasalnya, pendidikan vokasi memiliki banyak keunggulan, misalnya menyediakan beragam pilihan penjurusan.

“Pahami bahwa, kita berada di sana atas kehendak diri dan kebutuhan kita. Karena pada dasarnya pendidikan vokasi dengan keragaman kompetensi yang ditawarkan adalah jalan bagi kita untuk mempertajam potensi, minat dan bakat yang kita miliki, menjadikannya sebagai senjata meraih cita-cita dan keberhasilan,” kata Saleh.

Tak hanya itu, siswa vokasi juga tidak boleh takut tidak terserap lapangan pekerjaan. Pasalnya, saat ini, banyak perusahaan-perusahaan ternama yang mempekerjakan lulusan vokasi, termasuk Sinar Mas Energy & Infrastructure.

“Saat ini Sinar Mas Energy & Infrastructure telah menyerap kurang lebih delapan siswa SMK dengan kompetensi pada ranah digital. Dari sana, kami meyakini kualitas sumber daya manusia SMK sudah sejajar, dan dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan kerjanya,” kata Board Member Sinar Mas, Fuganto Widjaja.

Jawab tantangan masa depan dengan perkuat UMKM

HUT Sinar Mas ke-83 tahun tak hanya mengangkat topik SDM berkualitas, namun juga membahas mengenai tantangan masa depan yang akan dihadapi UMKM melalui webinar bertajuk “Economic Outlook 2022”.

Menurut Board Member Sinar Mas Franky O Widjaja, pemberdayaan UMKM dengan mendorong mereka masuk ke rantai pasok global merupakan hal yang sangat penting di tengah pertumbuhan ekonomi digital yang kian cepat.

Sinarmas 3

Pemberdayaan UMKM bisa dimulai dengan mempelajari modul Economic Empowerment dari negara lain yang terbukti hasilnya. Setelah itu, ilmu tersebut dicoba untuk diadopsi dan diterapkan di tanah air.

“Kemudian menggelar train the trainer melibatkan para ahli dari negara tersebut. Sekembalinya para pelatih ke daerah asalnya, mereka akan mengembangkan modul pelatihan yang sesuai dengan kekayaan setempat, yang eksekusinya melibatkan korporasi di sana,” kata Franky.

Franky menambahkan, program pemberdayaan ekonomi tersebut akan membawa UMKM masuk dalam rantai pasok global lewat kemitraan inklusif dan menyeluruh.

“Mereka akan mendapatkan pendampingan dan pembinaan, akses terhadap teknologi, fasilitas pendanaan, berikut akses ke pasar offline maupun online sehingga setara dengan perusahaan besar. Hal ini wujud nyata dari nilai luhur bangsa Indonesia yaitu, gotong royong,” tambahnya.

Franky berharap pemerintah menyediakan regulasi yang dapat memayungi inisiatif tersebut.

Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan KADIN Indonesia, Bambang Brodjonegoro, mengatakan peran UMKM dalam perekonomian Indonesia sangat penting. UMKM merupakan ujung tombak pemberdayaan ekonomi kerakyatan karena memiliki kemampuan untuk membuka banyak lapangan kerja.

Bambang yakin pengembangan beragam potensi UMKM dapat memberikan banyak efek positif, seperti mengangkat kesejahteraan penduduk rentan dan miskin yang jumlahnya tidak sedikit.

“KADIN melihat laju teknologi digital dapat menjadi wahana menaikkelaskan UMKM, yang tahun lalu berkontribusi hingga 60 persen dari keseluruhan pendapatan domestik bruto Indonesia,” jelasnya.

Pihaknya juga merekomendasikan intervensi korporasi berbentuk pendekatan business to business yang berkelanjutan, mendampingi UMKM masuk rantai pasok bisnis yang lebih kuat.

Sementara itu, untuk menjawab tantangan zaman, Sinar Mas sendiri kerap mendorong inclusive close loop system yang selama ini diterapkan dalam sektor pertanian dan perkebunan, membantu para petani mengoptimalkan teknologi digital. Upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas mereka.

Menurut Ketua Umum KADIN, Arsjad Rasjid, inclusive close loop system ala Sinar Mas tersebut juga bisa diterapkan pada sektor UMKM. Meluasnya digitalisasi akan menghadirkan tantangan sekaligus peluang baru, mengingat berpotensi menghilangkan 23 juta pekerjaan, sekaligus membuka hingga 46 juta lapangan kerja baru.

“Ada tantangan untuk reskilling dan upskilling pekerja kita, sehingga di sini kita bersama-sama, perlu melakukan link and match, agar tantangan yang ada dapat menjadi sebuah kesempatan,” katanya.

Indonesia sehat Indonesia bangkit

Sinar Mas 24112021

Selain mempersiapkan diri menghadapi tantangan ekonomi di masa mendatang, praktik bisnis masa kini juga tidak boleh melupakan aspek kesehatan.

Mantan Menteri Perindustrian yang juga Managing Director Sinar Mas Saleh Husin mengatakan, meskipun saat ini kasus Covid-19 cenderung melandai dan roda perekonomian kembali bergerak, aspek kesehatan tidak boleh dilupakan oleh semua kalangan, termasuk para pengusaha.

"Asa mulai datang. Hadir dalam benak kita apakah pandemi dapat benar-benar teratasi. Bagaimanakah gaya hidup kita seperti kita menjalani hidup bersama dengan pandemi," kata Saleh mengawali diskusi.

Pemerintah menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy tengah menyusun skenario agar status pandemi nantinya bergeser menjadi endemi yang penanganannya layaknya penyakit infeksi lainnya. Namun, kuncinya berada pada kesiapan perilaku masyarakat.

“Masyarakat mesti terlebih dulu menganggap protokol kesehatan seperti memakai masker bukan lagi sekadar kewajiban namun bagian dari keseharian yang datang karena kesadaran setiap orang,” kata Muhadjir. 

Saleh optimistis sektor industri akan mampu melakukannya karena menjalani protokol kesehatan bukan hal yang baru lagi bagi para pelaku usaha. Bahkan, saat ini, banyak pelaku usaha yang menerapkan protokol kesehatan agar penyebaran Covid-19 terkendali, sehingga roda bisnis tetap berputar.

"Seluruh aspek termasuk budaya perusahaan hingga praktik bisnis sudah terbiasa menjalankan protokol kesehatan agar penyebaran virus terkendali," ujarnya.

Saleh menekankan, selain menerapkan protokol kesehatan, untuk menyelesaikan permasalahan pandemi Covid-19 perlu ada kolaborasi dari pemerintah dan pengusaha.

Terakhir, di usia yang telah menginjak 83 tahun, Saleh memastikan Sinar Mas selalu berdiri bersama pemerintah untuk turut berkontribusi dalam mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Sinar Mas terus bersama-sama dengan pemerintah melakukan kegiatan sosial salah satu yang kami share yakni bakti sosial melalui perusahaan peduli NKRI," pungkas Saleh.

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas