Jokowi Heran Dana Pemda Rp 226 T Nganggur di Bank Hingga November: Logikanya Enggak Kena
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti anggaran pemerintah daerah (Pemda) yang justru makin banyak menganggur di bank.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti anggaran pemerintah daerah (Pemda) yang justru makin banyak menganggur di bank.
Padahal, kata Jokowi, tahun 2021 tinggal satu bulan lagi.
Seharusnya, Pemda gencar menghabiskan anggaran untuk pembangunan daerahnya.
Presiden mendapati laporan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahwa dana Pemda di bank mencapai Rp 226 triliun, per pagi ini.
Padahal akhir Oktober 2021 lalu, anggarannya lebih kecil, yakni sekitar Rp 170 triliun.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam acara Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi 2021 yang disiarkan kanal YouTube BKPM TV, Rabu (24/11/2021).
Baca juga: Presiden Jokowi: Pengendalian Covid-19 Menjadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi
"Saya dulu peringatkan di Oktober, Rp 170 triliun (dana yang menganggur di bank). Ini naik menjadi Rp 226 triliun. Ini perlu saya ingatkan, uang kita sendiri saja tidak digunakan, kok ngejar orang lain untuk uangnya masuk. Logikanya enggak kena," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, jika sepertiga dana APBN disalurkan kepada Pemda karena adanya otonomi daerah.
Nilainya, sekitar Rp 642 triliun dana APBN
Namun, Kepala Negara menyesalkan jika Pemda tak cepat dalam menyerap anggaran. Sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk kepentingan umum, justru masih tersimpan di bank.
"Tapi saya harus ngomong apa adanya. Kita tahu defisit APBN tidak kecil, Rp 548 triliun. Sebagian dari APBN dikirim melalui transfer ke daerah sebanyak Rp 642 triliun baik provinsi, kabupaten," ungkap Jokowi.
"Artinya, itu uang yang siap Rp 642 triliun. Kita belum gunakan uangnya orang lain, uang yang kita sendiri saja, Rp 642 triliun. Saya harus ngomong apa adanya, masih ada tadi pagi. Ini sudah akhir November, tinggal sebulan lagi. Tidak turun justru naik," jelas Jokowi.