Tertekan Pandemi, Pelaku UMKM Dilatih Mandiri Finansial
Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung satu tahun lebih, menjadi pukulan berat di semua sektor termasuk usaha mikro
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung satu tahun lebih, menjadi pukulan berat di semua sektor termasuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terhadap UMKM menunjukkan, 94 persen usaha mengalami penurunan penjualan, bahkan lebih dari 40 persen UMKM dari berbagai kelas usaha mengalami penurunan penjualan lebih dari 75 persen.
Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) DKI Jakarta, Endah Ansoroeddin mengatakan, UMKM merupakan ujung tombak dalam perekonomian, di mana sebagian besar pelaku usaha tersebut adalah kaum perempuan.
Baca juga: Founder OK OCE Ungkap Strategi UMKM Bertahan di Masa Pandemi Covid-19
"Untuk itu pelatihan dilakukan dengan pendampingan dan pemberian modal agar pelatihan ini berkelanjutan," kata Endah dalam keterangannya, Rabu (24/11/2021).
Dalam pelatihan tersebut, nantinya ada 100 perempuan berdomisili DKI Jakarta akan mendapatkan pelatihan Industri Kecil Menengah (IKM) pada Jumat pekan ini.
Selain mendapatkan pelatihan, mereka juga akan mendapatkan pendampingan serta permodalan.
Kegiatan tersebut diadakan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) DKI Jakarta bersama Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) DKI Jakarta, beserta Komunitas Perempuan Bekerja dan Bersinar (PIJAR).
Baca juga: Ramaikan World Super Bike (WSBK) di Mandalika, PNM Hadirkan UMKM Binaan
Wakil Ketua Kadin DKI Jakarta Bidang Perindustrian Rainer Tobing menyebut, kegiatan pelatihan UMKM yang diselenggarakan bersama dengan komunitas PIJAR, telah berlangsung sejak 2020 dan akan terus dilakukan secara berkesinambungan.
"lebih dari 400 binaan IKM KADIN DKI Jakarta telah mengikuti pelatihan ini," ujarnya.
Founder komunitas PIJAR (Perempuan Indonesia Bekerja dan Bersinar), Regina Vianney Ayudya menyampaikan, program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan industri kecil menengah dilakukan agar tanggap dan mandiri secara finansial.
"Semakin banyak pihak yang terlibat dalam menumbuhkan industri kecil dan menengah terutama untuk kaum perempuan, maka akan semakin baik untuk menumbuhkan perekonomian kita, sehingga kaum perempuan mendapatkan penghasilan melalui industri rumahan namun tetap bertanggung jawab terhadap keluarga" kata Regina.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM pada 2014-2018 tercatat sebanyak 99 persen dari total unit usaha ekonomi adalah UMKM dengan 50 persen di antaranya dikelola atau dimiliki perempuan.
Dan berdasarkan Sensus Ekonomi 2016 tercatat perempuan yang bekerja di sektor ekonomi kreatif sebanyak 9,4 juta dengan perbandingan perempuan 55 persen dan laki-laki 45 persen.
Perempuan banyak bergerak pada 3 sektor yakni fesyen, kuliner, dan kriya.