Untuk Menjadi Negara Maju, Indonesia Harus Fokus Pada Pembangunan SDM dan Industri
Indonesia harus lebih fokus dalam berinvestasi pada SDM dan pendidikan tinggi untuk menjadi negara maju 2045
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menuju usia emasnya pada tahun 2045. Seiring pertumbuhan usia bangsa terdapat berbagai tantangan yang akan dihadapi.
Adaptasi dan transformasi perlu dilakukan untuk menyambut Indonesia menjadi kekuatan ekonomi ke-5 dunia, salah satunya menyiapkan roadmap atau peta jalan nasional.
Hal ini disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Ekonomi yang juga Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga Badri Munir Sukoco dalam diskusi daring yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Kader Bangsa bertajuk ‘Ketangguhan Ekonomi Nasional Menyambut 2022’, pada Rabu (24/11/2021).
Baca juga: Dukung Pemberdayaan Masyarakat, PNM Bersinergi dengan Pemkab Konawe Selatan
"Saat ini merupakan kesempatan emas kita untuk menjadi negara maju. Kita harus memiliki peta arah yang jelas, terkait mau kemana pembangunan SDM dan kekuatan industri kita kedepan. Potensi industri nasional harus selaras dengan keterampilan dan kompetensi sumber daya manusia kita," ujar Badri.
Badri mengatakan, Indonesia harus lebih fokus dalam berinvestasi pada SDM dan pendidikan tinggi untuk menjadi negara maju 2045. Ia menyebut dengan SDM yang unggul mampu menerima transfer teknologi dan menghadirkan talenta global dalam meningkatkan kapabilitas inovasi bangsa.
"Sehingga generasi muda mampu menciptakan terobosan baru dan mengawal transformasi ekonomi agar Indonesia terhindar dari middle income trap," ujarnya.
Baca juga: Puncak Hari Guru Nasional, Buku Terbitan Gramedia Diskon Hingga 30 Persen untuk Tenaga Pengajar
Lebih lanjut, kata Badri, penyiapan SDM juga perlu diiringi dengan industri strategis baru yang menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi. Meskipun sulit untuk menarik investor saat ekonomi turun, potensi pasar domestik yang tinggi dan ditopang besarnya middle income class adalah daya tarik terbesar Indonesia saat ini.
"Indonesia harus memanfaatkan pasar domestik dengan middle-income class yang besar dengan mengembangkan industri jasa dan produk agrokultur bernilai tambah tinggi. Pemilihan industri strategis dengan linkage effect besar perlu dilakukan," ungkapnya.
Namun demikian, Badri menegaskan bahwa pemulihan kesehatan menjadi kunci dari pembangunan ekonomi kedepan. Meski, kasus aktif Covid-19 telah menurun drastis namun masyarakat harus waspada untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Saya kira yang paling utama adalah kita harus menjaga tren ekonomi yang positif saat ini agar pemulihan ekonomi nasional tidak terganggu," ungkapnya.
Turut hadir dalam acara ini Ketua Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho yang memberikan sambutan. Acara ini diikuti secara daring oleh 100 anak muda dari Aceh sampai Papua dengan berbagai profesi mulai mahasiswa, dosen, aktivis dan pengusaha.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.