Menparekraf: Omicron Akan Memberikan Dampak Terhadap Sektor Pariwisata Indonesia
Sandiaga Uno mengatakan mutasi virus corona, Omicron akan memberikan dampak terhadap sektor pariwisata Indonesia.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan mutasi virus corona, Omicron akan memberikan dampak terhadap sektor pariwisata Indonesia.
Terutama dalam pergerakan wisatawan domestik dan asing.
Omicron memang belum teridentifikasi di Indonesia.
Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Film Losmen Bu Broto Bisa Jadi Promosi Pariwisata Indonesia
Namun, sudah merebak di beberapa negara. Sandiaga berujar, hal tersebut berdampak pada pembatasan mobilitas masyarakat.
Ia meminta para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk meningkatkan kewaspadaan.
Menurut informasi yang ada, ucap Sandiaga, Omnicron berpotensi penyebaran lebih tinggi dari varian Delta.
Baca juga: 5 Temuan Baru WHO soal Varian Omicron, Dokter di Afrika Selatan Ungkap soal Gejalanya
"Oleh karena tingkat penyebaran diprediksi sangat, fokus dari pemerintah memastikan pengendalian covid rendah terkendali, untuk menghindari kasus lonjakan baru, pemerintah melakukan beberapa kebijakan," ucap Sandiaga saat Weekly Press Briefing, Senin (29/11/2021).
Evaluasi akan dilakukan terhadap wisatawan asing dari 19 negara, yang boleh masuk ke Bali dan Kepulauan Riau.
Baca juga: Varian Covid-19 Omicron Mengancam, Ini Daftar Negara yang Dilarang Masuk Indonesia
Sebab, sejumlah negara mengalami lonjakan kasus Covid-19, baik sebelum ada maupun saat ada Omicron
"Dampak kebijakan pengendalian ke Natal dan tahun baru pasti ada. Sore ini akan diumumkan dalam evaluasi PPKM dan penyiapan mitigasi dari varian Omicron setelah rapat terbatas," tutur Sandiaga.
Padahal, sektor pariwisata mulai ada tren pemulihan. Sandiaga memaparkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada September 2021 naik, dibandingkan dengan Agustus 2021. Jumlah kunjungan wisman per September 2021 meningkat sebesar 1,41 persen.