Minyak Curah Masih Beredar di Slipi, Kepala Pasar: Itu untuk Habiskan Stok
Minyak goreng curah masih beredar di sebagian pasar tradisional di DKI Jakarta.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Minyak goreng curah masih beredar di sebagian pasar di Jakarta menyusul keputusan Pemerintah melarang peredaran minyak curah mulai 1 Januari 2022.
Kepala Pasar Slipi di Palmerah, Jakarta Barat, Subhan, mengatakan saat ini minyak curah memang masih dijual para pedagang di pasar yang dikelolanya.
Dia menyebutkan, ada sekitar empat pedagang sembako yang masih menjual minyak curah.
"Masih ada yang menjual, tapi para pedagang tinggal ngabisin stock lama aja," ungkapnya saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Senin (29/11/2021).
Setiap satu pedagang masih memiliki stok sisa minyak curah sebanyak 15 liter.
"Ada sekitar total 60 liter minyak curah yang dijual para pedagang di Pasar Slipi," tambahnya.
Subhan melanjutkan kini jumlah permintaan minyak kemasan lebih banyak ketimbang minyak curah.
Pembeli mulai bergeser membeli minyak kemasan di pasar itu. Sebab, harga minyak curah sama dengan minyak kemasan.
Baca juga: Mulai Januari 2022 Minyak Goreng Curah Dilarang Beredar, Berikut Alasan Pemerintah dan Pro Kontranya
Subhan mencontohkan harga satu liter minyak curah sama dengan satu liter minyak kemasan seharga Rp 20 ribu.
Padahal secara kualitas lebih baik minyak kemasan. "Pelanggan sekarang lebih memilih minyak kemasan. Para pedagang juga mulai beralih ke sana," katanya.
Pedagang Mendukung
Menanggapi kebijakan itu, pedagang minyak goreng di Pasar Slipi, Syawal (65), mengaku setuju.
Ia mengatakan lebih baik peredaran minyak curah di pasaran ditarik lebih cepat.
"Mendingan ditarik lebih cepat ya. Selama ini harga minyak curah sudah tinggi, sama seperti minyak kemasan. Sudah gitu minyak curah terlihat kotor," ujar Syawal saat ditemui di Pasar Slipi, Jakarta Barat pada Senin (29/11/2021).
Baca juga: Pemerintah Diminta Cari Alternatif Minyak Goreng Curah Harga Terjangkau