Kinerja Positif Sektor Properti Diprediksi Akan Berlanjut Pada 2022
Kinerja penjualan produk properti menunjukkan tren peningkatan dan diprediksi akan terus berlanjut hingga tahun 2022.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja penjualan produk properti menunjukkan tren peningkatan dan diprediksi akan terus berlanjut hingga tahun 2022.
Sektor properti terbukti menjadi backbone bagi pertumbuhan ekonomi nasional, mencatatkan rekor di tahun 2020 dengan menyumbang Rp 324,3 triliun atau 3,02 persen dari total perekonomian nasional.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) John Riady mengatakan meskipun di awal tahun 2021 sempat mengalami penurunan tapi penjualan properti khususnya produk rumah tapak kembali menanjak pada Semester II 2021.
Baca juga: Prospek Bisnis Properti Residensial Tahun Depan Masih Menjanjikan
"Tahun 2020 yang merupakan tahun awal pandemi Covid-19 justru merupakan titik balik bisnis properti LKPR. Klaster residensial dan 1 klaster komersial di mana seluruh unit yang ditawarkan dalam acara pemilihan unit, rata-rata habis terjual dalam waktu tiga jam saja," kata John dalam keterangannya, Rabu (1/12/2021).
Ia berpendapat bahwa kunci utama keberhasilan penjualan unit rumah tapak LPKR selama ini adalah lokasi dan akses.
Baca juga: Adhi Commuter Properti Gelar Topping Off Proyek LRT City Ciracas
“Klaster terbaru Cendana Cove berlokasi sangat strategis dan satu-satunya, exclusive enclave di Lippo Village Central. Kemudahan akses jalan tol Jakarta-Tangerang, hanya 30 menit menuju Bandara Soekarno-Hatta dan akses ke berbagai fasilitas di Lippo Village pun dapat ditempuh dengan kurang dari 15 menit: ke kampus UPH, ke Siloam Hospitals maupun ke pusat perbelanjaan Maxxboxx dan Supermal Karawaci," ujar John.
Cendana Cove menjadi klaster rumah tapak yang diluncurkan LPKR menutup tahun 2021.
Dengan peluncuran Cendana Cove di Kuartal IV 2021 LPKR diprediksi akan berhasil melampaui target pra penjualan tahun 2021 Rp 4,2 triliun.
Pra penjualan LPKR pada sembilan bulan pertama tahun 2021 menjadi Rp 3,9 triliun dan telah mencapai 93 persen dari target di tahun 2021.