Varian Omicron Hantam Bursa AS, Pasar Tak Perlu Terlalu Panik
Pejabat kesehatan di Amerika Serikat telah mengkonfirmasi kasus pertama di Negeri Paman Sam yang membawa virus varian baru omicron di California.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, hari ini situasi dan kondisi tampak semakin memburuk.
Pada akhirnya, pejabat kesehatan di Amerika Serikat telah mengkonfirmasi kasus pertama di Negeri Paman Sam yang membawa virus varian baru yaitu omicron di California.
Hal tersebut langsung membuat bursa saham AS berbalik arah melemah dari sempat menguat 1 persen lebih jadi minus di atas 1 persen.
"CDC Amerika mengatakan hal tersebut kemarin. Kepala penasihat medis White House Anthony Fauci mengatakan bahwa orang yang terkena tersebut sudah di vaksin secara lengkap dan baru saja pulang dari Africa Selatan ke daerah San Fransisco pada tanggal 22 November dan dinyatakan positif pada tanggal 29 November," ujar dia melalui risetnya, Kamis (2/12/2021).
Baca juga: IHSG Jatuh 26,25 Poin ke 6.507,68, Investor Asing Jual Saham Hingga Rp 621,65 Miliar
Kendati demikian, orang tersebut sudah melakukan karantina mandiri dan menjauh dari semua keluarga terdekatnya dan saat ini keluarga terdekat tidak terkontaminasi atau dinyatakan negatif.
Baca juga: Moderna Targetkan Vaksin Booster untuk Omicron Siap Maret 2022
Nico menjelaskan, saat ini pasien tersebut masih memiliki gejala yang ringan dan kondisinya terus membaik meski CDC mengkonfirmasi bahwa pasien tersebut membawa varian omicron.
Baca juga: Imbas Temuan Omicron, WHO Sarankan Kelompok Berisiko Tinggi Menunda Perjalanan
"Gubernur California, Gavin Newsom mengatakan bahwa tidak perlu panik, namun tetap harus waspada. Gavin juga mendorong masyarakatnya untuk mulai kembali menggunakan masker," kata dia.
Kemudian, sejauh ini mereka belum memikirkan untuk melakukan lockdown, namun akan menggunakan cara yang lebih tertata, khususnya dalam berkomunikasi untuk dapat menghindari lockdown.
"Sejauh ini pemirsa, sebagai Informasi, omicron telah berkunjung ke negara negara sebagia berikut yakni Kanada, Inggris, Israel, Belgia, Belanda, Jerman, Italia, dan Hong Kong," tutur Nico.
Dia menambahkan, para pemimpin dunia menjadi sangat khawatir bahwa virus tersebut sudah menyebar luas ke seluruh negara.
"WHO mengatakan setidaknya omicron sudah hadir di 23 negara. Presiden Joe Biden sendiri juga sigap untuk melakukan tindakan untuk menjaga Amerika dan omicron," pungkasnya.