Direktur TI Bursa Buka Suara Terkait Mitigasi Dampak Kebakaran Gedung Cyber 1
Direktur Teknologi Informasi (TI) dan Manajemen Risiko Bursa Efek Indonesia (BEI) Fithri Hadi buka suara terkait dampak kebakaran
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktur Teknologi Informasi (TI) dan Manajemen Risiko Bursa Efek Indonesia (BEI) Fithri Hadi buka suara terkait dampak kebakaran di Gedung Cyber 1, Mampang, Jakarta.
Dia menjelaskan, dorongan pembentukan Disaster Recovery Center atau DRC bersama untuk Anggota Bursa (AB) supaya efisien telah dilakukan oleh BEI.
"Untuk efisiensi, AB memiliki pilihan untuk memanfaatkan jasa mediator remote trading dan mediator online trading," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews, Jumat (3/12/2021).
Baca juga: Gedung Cyber 1 Terbakar, Ketua Umum APEI Nilai Pentingnya Peran Disaster Recovery Center
Lebih rinci, Fithri menjelaskan, BEI tentunya punya mitigasi risiko jika ada musibah kebakaran berdampak ke AB atau perusahaan sekuritas.
"Dilakukan dengan penerapan BCP (business continuity planning) melalui implementasi DRC serta embentukan CMT (crisis management team)" katanya.
Selain itu, juga dilakukan mitigasi pemilihan data center dengan standar SLA tinggi (tier 3 atau setara) dan memastikan secara berkala DRC serta CMT berfungsi dengan baik.
Baca juga: Dua Korban Meninggal Dunia Dalam Peristiwa Kebakaran Gedung Cyber 1 Ternyata Siswa SMK Sedang PKL
Dia menambahkan, kebakaran tersebut berdampak terhadap tiga perusahaan sekuritas, di mana dua telah mendapat perbaikan dan satu lagi belum.
"Tiga AB terkena dampak kemarin, dua AB sudah dapat melakukan transaksi. Sedangkan, satu AB belum dapat melakukan transaksi karena pada saat terjadi gangguan, bertepatan AB sedang dalam proses migrasi sistem TI mereka," pungkas Fithri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.