Datangkan Dua Keuntungan Bagi Negara, BPH Migas Dukung Penghentian Ekspor Gas Bumi ke Singapura
Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa mendukung langkah Menteri ESDM Arifin Tasrif menghentikan ekspor gas bumi dari Blok Corridor ke Singapura
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM – Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa mendukung langkah Menteri ESDM Arifin Tasrif menghentikan ekspor gas bumi dari Blok Corridor ke Singapura.
“Menyetop pasokan gas bumi ke Singapura setelah kontrak Perjanjian Jual Beli Gas Bumi atau PJBG ConocoPhillips ke Singapura yang berakhir saat 2023 merupakan langkah yang tepat. Harapannya ini bisa meningkatkan nilai tambah produk gas sekaligus mengurangi defisit neraca perdagangan,” ujar M. Fanshurullah Asa.
Tak hanya itu saja, ia juga menilai ekspor BBM yang terjadi selama ini tak masuk akal dan gas yang semula dipasok ke Singapura bisa dimanfaatkan untuk menghidupi kawasan industri di Indonesia.
“Masa gas murah kita ekspor, BBM mahal kita impor, bagaimana akal sehatnya? Harusnya pasar kita yang menciptakan. Nantinya gas tersebut dapat dialirkan ke pipa Duri-Dumai kemudian dilanjutkan ke seluruh Jawa, dan saya berharap ini dapat menghidup kawasan industri,” ujarnya.
Sekadar informasi, Kementerian ESDM mengungkapkan keinginannya untuk menghentikan pengiriman pasokan gas bumi dari Blok Corridor ke Singapura setalah berakhir kontrak pada tahun 2023 beberapa waktu lalu.
Hal tersebut dilakukan Kementerian ESDM demi menggenjot pemanfaatan pasokan gas bumi demi memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Di sisi lain, ConocoPhillips Indonesia melepas seluruh sahamnya kepada PT Medco Energi Internatsional Tbk (MEDC). Dengan pelepasan seluruh sahamnya di Blok Corridor membuat ConocoPhillips tak lagi menjadi operator atau pun pengelola blok migas di Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.