Cegah Varian Omicron Pemerintah Diminta Tutup Seluruh Tempat Wisata Mulai 24 Desember 2021
Tidak hanya itu, menurut Luqman ada beberapa langkah penting untuk memastikan keberhasilan negara menghadapi Omicron
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guna mencegah penyebaran virus covid-19 varian omicron, pemerintah diminta menutup seluruh tempat wisata mulai tanggal 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
"Pemerintah harus belajar dari keterlambatan penutupan tempat wisata pada libur hari Raya Idul Fitri tahun ini. Jangan sampai terulang kembali," ujar Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Minggu(5/12/2021).
Tidak hanya itu, menurut Luqman ada beberapa langkah penting untuk memastikan keberhasilan negara menghadapi Omicron dan momentum Nataru.
Baca juga: Polisi Akan Bangun Ribuan Pos PPKM Level 3, Antisipasi Penyebaran Omicron Saat Libur Nataru
Yakni Kementerian Dalam Negeri(Kemendagri) juga perlu memberi direction kepada seluruh pemerintah daerah agar memperkuat pengawasan dengan melibatkan berbagai institusi pemerintah dan organisasi masyarakat setempat.
Berikutnya lanjut Luqman, perlu upaya ekstra untuk percepatan perluasan vaksinasi kepada masyarakat agar target suntikan vaksin dua dosis populasi untuk 208 juta penduduk dapat segera dicapai.
Secara umum, dia menilai kesadaran masyarakat terhadap pentingnya protokol kesehatan (prokes) menghadapi Covid-19 sudah sangat baik.
Baca juga: Waspada Virus Covid-19 Omicron, Anggota DPRD DKI Kenneth Minta Warga Tahan Diri Liburan Nataru
"Tentu saja (vaksin) masih perlu terus dijaga dan ditingkatkan," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi II DPR ini meyakini, dengan pelonggaran berbagai aktivitas beberapa bulan terakhir, masyarakat bertambah menyadari pentingnya protokol kesehatan untuk menjaga momentum keberhasilan kita menghadapi Covid-19.
"Kesadaran masyarakat akan pentingnya prokes, berkontribusi besar bagi upaya-upaya pemerintah melakukan antisipasi varian baru Omicron yang mulai menyebar di berbagai negara," ujar Luqman.
Baca juga: Sekolah Diimbau Tidak Libur Khusus selama Nataru, Ini SE Kemdikbud tentang Pembelajaran saat Nataru
Lebih lanjut dia mengatakan, hampir dua tahun pandemi Covid-19, telah membuat sebagian besar masyarakat memiliki kebiasaan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
"Meskipun, ada juga sebagian kecil yang merasa jenuh dan mulai cenderung abai. Mereka ini harus menjadi sasaran utama dari berbagai upaya kampanye pemerintah menekan laju Covid-19," pungkasnya.(Willy Widianto)