Menparekraf Ungkap Sejumlah Desa Wisata Terdampak Erupsi Gunung Semeru, Ini Daftarnya
Sandiaga Uno memaparkan, tim dari Kemenparekraf telah mendata desa-desa wisata terdampak letusan Gunung Semeru
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan terdapat desa-desa wisata terdampak letusan Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.
Sandiaga Uno menerangkan sejumlah pelaku ekonomi kreatif ingin berdonasi memberikan bantuan. Bantuan juga diharapkan dalam bentuk penanganan stres dan trauma healing.
Sandiaga Uno memaparkan, tim dari Kemenparekraf telah mendata desa-desa wisata terdampak letusan Gunung Semeru. Hasilnya, sejumlah Desa Wisata terhenti aktivitasnya lantaran debu vulkanik.
"Ada beberapa desa wisata (terdampak) yang ada di Lereng Gunung Semeru. Di Kecamatan Candipuro. Desa Wisata Hutan Bambu ini daya tariknya hutan bambu kondisinya tertutup debu vulkanik tapi kerusakan nihil masih dalam tahap identifikasi," ucap Sandiaga saat Weekly Press Briefing, Senin (6/12/2021).
Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menyebut, sejumlah desa lainnya juga terdampak, yakni Desa Wisata Tirtosari View, mengalami kerusakan akses jalan yang tertutup debu vulkanik.
Baca juga: Sandiaga Uno Kerahkan Tim untuk Mengecek Desa Wisata Dekat Gunung Semeru
"Desa Wisata Gunung Wayang ini daya tarik take off paralayang kerusakan masih identifikasi tapi akses berdebu vulkanik. Atraksi yang rusak untuk take off dan landing paralayang," ucap Sandiaga.
Selain itu, ucap Sandiaga, Desa Wisata di Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro akses jembatan terputus, yakni penghubung Lumajang dan Pronojiwo.
"Ini tentunya perlu penanganan karena kondisi jalan berdebu ringan tapi banyak homestay di Pronojiwo. Selanjutnya saya sudah menyampaikan Desa Wisata Ranu Pani, keadaannya aman kondisi debu tipis ringan," tutur Sandiaga.
Kemudian, lanjut Sandiaga, Desa Senduro kondisi aman, dan debu tipis ringan, sama halnya dengan Desa Siti Sundari kondisi aman debu tipis ringan.
"Ada korban bencana di Desa Wisata Sumbermujur, Desa Wisata Penanggal, Desa Wisata Sumber Wuluh, dan Desa Wisata Sapiturang, Desa Wisata Oro Oro Ombo ini sedang kami identifikasi kita harapkan dukungan dari semua pihak agar kita bisa mengulurkan bantuan tepat sasaran," terang Sandiaga.
Sebelumnya Gunung Semeru dilaporkan meletus pada Sabtu (4/12/2021) sekitar pukul 15.00 WIB. Letupan awan panas guguran (APG) membumbung ke angkasa hingga mencapai 11 kilometer.
Peristiwa tersebut sempat membuat langit di Kabupaten Lumajang berubah gelap karena dipenuhi debu vulkanik. BNPB memaparkan bahwa letusan itu telah berdampak pada sejumlah desa di dua kecamatan.
Baca juga: Petrogres Kirim 600 Paket Sembako ke Korban Erupsi Semeru di Lumajang
Sandiaga Uno Kerahkan Tim
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengerahkan tim untuk meninjau desa-desa wisata terdampak erupsi Gunung Semeru.
Menparekraf Sandiaga Uno menerangkan, pengecekan masih berlanjut. Tim yang dikerahkan tengah melakukan pendataan untuk memastikan kondisi pasca kejadian erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Sandi menyebut beberapa bukan lalu dirinya sempat menyambangi Desa Wisata di lokasi tersebut untuk mengecek situasi perekonomian dan lapangan kerja.
"Saya melakukan cek awal fasilitas pariwisata dan belum mendapatkan laporan secara utuh oleh karena itu malam ini kami akan menurunkan tim untuk mengecek keadaan terakhir di sana," ujar Sandiaga di Jakarta, Sabtu (4/12/2021).
Baca juga: Sejarah Letusan Gunung Semeru, Aktivitas Vulkanik Berdurasi Panjang pada 1941-1942
Menurut laporan awal yang diterimanya, sebagian desa pariwisata dalam kondisi gelap gulita. Sebagian desa lagi, ucap Sandiga, tidak dapat dikontak.
"Atas nama pemerintah, kami menyampaikan rasa prihatin dan kami memberikan doa terbaik pada saudara-saudara kita yang terdampak," imbuh Sandiaga.
Sebelumnya, guguran material pijar Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) sore, menimbulkan awan panas di sepanjang alur aliran lahar gunung api dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut tersebut.
Kejadian ini menimbulkan kepanikan warga di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.