Pertumbuhan Tabungan Meningkat 11,57 Persen, BSI Masuk Jajaran Perbankan Terbesar Nasional
Hingga kuartal III-2021, BSI mencatat pertumbuhan tabungan sebesar 11,57 persen (year on year/yoy) atau menjadi Rp 91,43 triliun
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Syariah Indonesia atau BSI mencatat, tren pertumbuhan dana murah berupa tabungan masyarakat mengalami pertumbuhan positif sekitar 11,57 persen.
Direktur Finance & Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho mengungkapkan, hal tersebut menempatkan BSI berada di peringkat lima besar perbankan nasional dari sisi tabungan.
Hingga kuartal III-2021, BSI mencatat pertumbuhan tabungan sebesar 11,57 persen (year on year/yoy) atau menjadi Rp 91,43 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Adapun penghimpunan dana Tabungan Wadiah, BSI mencatat pertumbuhan yang lebih tinggi yakni sekitar 16,22 persen (yoy) atau mencapai Rp30,35 triliun.
Ade mengatakan, pertumbuhan dana murah berupa tabungan yang positif tersebut menjadi indikator bahwa masyarakat semakin percaya atas layanan jasa keuangan BSI.
“Penghimpunan tabungan kami nomor 5 dan ini menggambarkan kepercayaan masyarakat kepada BSI yang semakin meningkat,” ucap Cahyo di Jakarta, Selasa (7/12/2021).
Dia pun menambahkan, kepercayaan tersebut diraih BSI atas keberhasilan manajemen dalam mengintegrasikan operasional dan layanan ke dalam single system.
Di mana integrasi single system tersebut telah rampung sejak 1 November lalu, pasca ketiga entitas bank asal telah resmi dimerger pada 1 Februari 2021.
Baca juga: LinkAja dan BSI Dorong Transformasi Transaksi Digital Syariah
Dengan pencapaian itu, Cahyo berkomitmen dan optimistis bahwa pihaknya dapat berkinerja lebih baik di masa depan.
Dari survei yang dilakukan BSI, sebanyak 43 persen masyarakat Indonesia bersedia menggunakan jasa layanan perbankan bank syariah.
Namun, saat ini baru sekitar 7 persen saja yang baru tergarap.
“Ini riset kami. Tentunya ini buat kami potensi market yang sangat menarik,” ujar Cahyo.
Optimisme Cahyo itu pun tak terlepas dari kondisi ekonomi yang perlahan tapi pasti bergerak ke arah yang lebih positif.
Di mana pemerintah cukup berhasil dalam mengendalikan pandemi Covid-19 dan dapat mengatrol pertumbuhan ekonomi melalui berbagai stimulus yang tepat.