Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

AAJI: Unit Link Bukan Produk Asuransi Berkedok Investasi, Banyak yang Belum Paham

Survei itu menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen, serta di dalamnya l

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in AAJI: Unit Link Bukan Produk Asuransi Berkedok Investasi, Banyak yang Belum Paham
dok. AAJI
Data investasi industri asuransi anggota AAJI di pasar modal pada instrumen saham dan reksadana. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menanggapi langkah beberapa nasabah ke DPR untuk berkomunikasi terkait persepsi terhadap produk asuransi unit link.

Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan, adanya tuduhan bahwa unit link sebagai produk asuransi berkedok investasi tidak tepat.

"Tidak benar. Unit link sejatinya adalah produk asuransi jiwa, memiliki manfaat perlindungan terhadap risiko kematian dan dikaitkan dengan kinerja investasi," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews, Kamis (9/12/2021).

Baca juga: Kontroversi Produk Asuransi Unit Link, Dana Nasabah Mendadak Nol hingga Muncul Dorongan Moratorium

Namun, pada perkembangannya masih banyak konsumen dan masyarakat belum memahami dengan baik mengenai produk unit link ini.

"Salah satu kesalahpahaman yang mengemuka adalah unit link satu di antara produk untuk berinvestasi. Padahal, mestinya dipahami sebagai produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi," kata Togar.

Di sisi lain, dia sadar bahwa munculnya keluhan masyarakat ini akibat dari industri asuransi jiwa yang masih perlu melakukan perbaikan di berbagai aspek.

Berita Rekomendasi

Togar menambahkan, hal ini tentunya juga tidak lepas dari rendahnya literasi asuransi jiwa di tengah masyarakat, tercermin dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan yang dilakukan OJK pada 2019.

Baca juga: DPR Desak OJK Hentikan Sementara Penjualan Produk Asuransi Unit Link

Survei itu menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen, serta di dalamnya literasi asuransi sebesar 19,4 persen atau lebih rendah dari Indeks Literasi Perbankan mencapai 36,12 persen.

"Untuk itu, edukasi konsumen dan masyarakat luas terkait dengan produk asuransi jiwa, peningkatan layanan perlindungan masyarakat dan tata kelola perusahaan asuransi. Selanjutnya, peningkatan kualitas tenaga pemasar (agen) melalui pelatihan, sertifikasi dan pematuhan kode etik bagi seluruh tenaga pemasar merupakan fokus kami," pungkasnya.

Baca juga: Sahabat Kesal Masalah Warisan & Asuransi Vanessa Angel Tak Kunjung Selesai: Kok Dipisah kan Lucu

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas