Negeri Sakura Terluka, Ekonomi Minus di Kuartal III Bikin Pasar Kecewa
Bagaimana tidak, pertumbuhan ekonomi Negeri Sakura tercatat minus 3,6 persen pada kuartal III 2021, sehingga bikin pelaku pasar kecewa.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, perekonomian Jepang sedang terluka.
Bagaimana tidak, pertumbuhan ekonomi Negeri Sakura tercatat minus 3,6 persen pada kuartal III 2021, sehingga bikin pelaku pasar kecewa.
"Membuat kita semua kecewa pemirsa. Pasalnya, ternyata penurunan ekonomi Jepang lebih dalam dari yang diperkirakan," ujar dia melalui risetnya, Kamis (9/12/2021).
Baca juga: Pimpinan LDP Jepang Sanae Takaichi Setuju Boikot Olimpiade Beijing
Nico menjelaskan, pembatasan virus selama musim panas kemarin ternyata menghantam konsumsi lebih keras dari yang dibayangkan sebelumnya.
"Namun, masih memberikan ruang untuk tumbuh bagi bisnis perusahaan. Investasi bisnis, perumahan, dan ekspor justru direvisi mengalami kenaikkan," katanya.
Baca juga: Jepang Dapat Tambahan Jatah Kenaikan 15 Persen Kuota Untuk Ikan Tuna
Sebab itu, dirinya melihat bahwa Perdana Menteri Fumio Kishida harus menyiapkan secepat mungkin stimulus yang akan mampu mendorong pemulihan.
"Dalam kuartal IV mendatang, kami melihat bahwa perekonomian akan pulih. Kemudian, tentu saja diharapkan stimulus terhadap pemulihan ekonomi akan keluar yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi pada 2022 mendatang," pungkas Nico.
Baca juga: AS Boikot Diplomatik di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, PM Jepang akan Buat Keputusan Sendiri