Pemerintah Percepat Vaksinasi di Sektor Parekraf untuk Cegah Varian Omicron
Virus Covid-19 varian Omicron berpotensi menekan kegiatan pariwisata dan industri kreatif, apabila penyebarannya tidak segera ditanggulangi
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menanggapi serius ancaman masuknya virus Covid-19 varian Omicron ke Indonesia.
Virus tersebut berpotensi kembali menekan kegiatan pariwisata dan industri kreatif, apabila penyebarannya tidak segera ditanggulangi.
Staf Ahli Menteri Parekraf Bidang Manajemen Krisis, Henky Manurung mengungkapkan, salah satu upaya yang dilakukan adalah mempercepat vaksinasi bagi para pelaku industri parekraf.
Pihaknya berkolaborasi dengan berbagai pihak meluncurkan mobil vaksinasi keliling untuk menyasar pelaku parekraf dan masyarakat umum yang belum tervaksinasi di sejumlah titik destinasi wisata.
“Kami punya mitra seperti dengan Kementerian Kesehatan dan Satgas Covid-19. Upaya kami (menangkal dampak negatif virus Omicron) dengan cenderung mendorong herd immunity bagi pelaku parekraf,” papar Henky dalam webinar Dialog Produktif: Sambut Tahun Baru dengan Liburan Gaya Baru, Kamis (16/12/2021).
Baca juga: Tak Cuma Wisatawan, Pemerintah Minta Pelaku Parekraf Tidak Abai Prokes Saat Libur Nataru
“Kita saat ini ada mobil vaksin yang ada di titik-titik kabupaten. Percepatan vaksin ini sudah kita lakukan,” lanjutnya.
Selain percepatan vaksinasi, Kemenparekraf juga mendukung industri parekraf tetap terjamin di tengah pandemi.
Baca juga: SNI CHSE Diharapkan Jadi Standar Utama dalam Pelayanan di Sektor Parekraf
Yaitu dengan menghadirkan sertifikasi penerapan protokol kesehatan yang berbasis Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).
Sertifikasi ini merupakan sebuah proses pemberian sertifikat kepada Usaha Pariwisata, Destinasi Pariwisata, dan Produk Pariwisata lainnya untuk memberikan jaminan kepada wisatawan.
Diharapkan, upaya-upaya tersebut dapat menjadi solusi yang tepat bagi industri parekraf agar kembali bergairah seperti saat sebelum adanya pandemi.
“Kita harapkan (kasus Omicron) tidak bertambah. Yang terpenting adalah terapkan 3M saat berwisata,” pungkas Henky.
Sebelumnya Pemerintah mengumumkan masuknya varian Omicron ke Indonesia. Kementerian Kesehatan telah mendeteksi seorang pasien yang terinfeksi varian Omicron.
Baca juga: Petugas Kebersihan Terdeteksi Omicron, RSDC Wisma Atlet Diisolasi Tujuh Hari
"Ada seorang pasien N inisialnya terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Konferensi Pers, Kamis, (16/12/2021).
Budi mengatakan kepastian adanya varian Omicron di Indonesia setelah dilakukan whole genome sequencing (WGS). Pasien N merupakan pekerja pembersih di RS Wisma Atlet.