Kerjasama Pengoperasian Bandara Kualanamu dengan Investor Asing Dianggap Bakal Tingkatkan Investasi
Sejalan dengan itu, maka prospek perdagangan dan investasi dari negara tetangga ke Indonesia sangat cerah.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kerjasama antara PT Angkasa Pura II dengan GMR Airports Consortium berpotensi menyokong geliat perdagangan dan investasi di Tanah Air.
Hal ini disebut oleh Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy menanggapi kerjasama pengoperasian dan pengembangan Bandara Kualanamu
Pengembangan bandara di ujung Pulau Sumatera itu, jelasnya, bakal menjadikan Kualanamu sebagai hub di kawasan Asia yang mencakup Asia Selatan dan Kawasan Indo-China.
Sejalan dengan itu, maka prospek perdagangan dan investasi dari negara tetangga ke Indonesia sangat cerah.
Baca juga: Pengembangan Bandara Kualanamu Bakal Dongkrak Pariwisata dan Ekonomi Sumut
Pengembangan Bandara Kualanamu juga akan mengedepankan konsep Aerotropolis dimana bandara dijadikan sebagai pusat perkembangan perkotaan yang mempengaruhi perkembangan area komersial dan pertumbuhan ekonomi wilayah.
Bandara akan memiliki peran utama bagi berkembangnya wilayah perkotaan baru tersebut.
Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan, kerja sama ini akan meningkatkan trafik penerbangan internasional ke bandara Kualanamu sehingga dapat menarik investasi untuk sektor industri, khususnya di Sumatera Utara.
Baca juga: Pengamat Sebut Tak Ada Pendelegasian Kewenangan Negara ke Swasta dalam Skema BOT Kualanamu
“Tujuan dari kerja sama ini memberikan kesempatan kepada mitra untuk mengelola bandara Kualanamu, termasuk menanggung beban pengelolaan, sehingga kunjungan lewat penerbangan akan lebih banyak ke sana dan mendatangkan investasi untuk sektor industri di Sumatera.
Sementara dari pihak pemerintah mendapatkan keuntungan dari bagi hasil pengeloaan bandara tersebut," kata Yusuf dalam keterangannya, Senin (20/12).
Adapun sektor yang berpeluang untuk dibidik investor salah satunya adalah industri pengolahan dan komoditas kelapa sawit, di mana Sumatera merupakan salah satu penghasil utama.
Kerja sama ini juga bakal mendorong Bandara Kualanamu sebagai salah satu pusat distribusi rantai pasok global di kawasan Asia, serta berpeluang mengimbangi Changi Airport di Singapura dan Kuala Lumpur International Airport (KLIA) di Malaysia.
Baca juga: Bandara Kualanamu Dinilai Berpotensi Menyaingi Changi Airport
Posisi Kualanamu sebagai hub akan meningkatkan efisiensi bisnis di Tanah Asia sehingga hal ini akan menjadi pertimbangan bagi investor untuk meningkatkan perdagangan maupun menanamkan modalnya di Indonesia.
Letak Bandara Kualanamu yang cukup dekat dengan Medan, juga menjadi daya tarik bagi para pelancong dan calon investor untuk mengembangkan pusat ekonomi di kawasan tersebut.
"Karena kita kan sebetulnya ingin menjual keunggulan kompetitif kita (dari kerja sama ini). Termasuk industri pariwisata, karena masuknya wisatawan mancanegara lewat bandara Kualanamu," ujarnya.
Hal ini dapat menjadikan Medan sebagai kota berkelas internasional yang mampu bersaing dengan Kuala Lumpur dan Singapura.
Seperti diketahui, GMR Airport Cobsorsium merupakan perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh perusahaan operator jaringan bandara terkemuka asal Prancis yaitu Aeroports De Paris (ADP). (Dina Mirayanti Hutauruk)