Menko Airlangga: Pengembangan Bandara Hang Nadim Batam Bisa Majukan Kawasan BBK
Airlangga Hartarto menilai pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim Batam dapat mengakselerasi kemajuan kawasan Batam, Bintan, Karimun (BBK).
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim Batam dapat mengakselerasi kemajuan kawasan Batam, Bintan, Karimun (BBK).
Dalam pengembangan bandara tersebut, telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) dengan Badan Usaha Pelaksana Proyek KPBU Pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim Batam.
“Penandatanganan PKS ini menandai era baru dari proses panjang dalam upaya percepatan pengembangan Bandara Hang Nadim Batam dalam menunjang pengembangan Kawasan BBK, serta kawasan regional Indonesia bagian barat, maupun menghubungkan dengan pasar global seperti Korea, Jepang, dan Tiongkok, bahkan bisa menjangkau Amerika Serikat,” kata Airlangga, Rabu (22/12/2022).
Menurutnya, dengan semakin terbukanya jaringan penerbangan internasional dari dan ke Batam yang tidak hanya untuk penumpang tetapi juga kargo, maka akan mempercepat pemulihan dan pengembangan industri pariwisata di Kawasan BBK.
Baca juga: Dijadikan Pusat Angkutan Kargo, Bandara Kertajati Majalengka Bakal Bergairah
Selain itu, kata Airlangga, hal ini dapat mengefisienkan layanan kargo, yang akhirnya dapat meningkatkan daya saing industri dan mengurangi biaya logistik di Batam, serta mendorong supply chain barang elektronik, baik dari bahan baku maupun produknya sendiri.
Baca juga: Kerjasama Pengoperasian Bandara Kualanamu dengan Investor Asing Dianggap Bakal Tingkatkan Investasi
"KPBU Hang Nadim Batam merupakan proyek brownfield dengan nilai investasi sebesar Rp 6,9 triliun dengan masa kerja sama selama 25 tahun. Diharapkan KPBU ini dapat memberikan manfaat langsung kepada BP Batam senilai Rp 34,58 triliun," paparnya.
"Adapun dampak tidak langsung namun sangat diperlukan adalah terjadinya peningkatan pelayanan kebandarudaraan dengan target awal untuk lima tahun ke depan, yaitu pelayanan penumpang sebesar 2 kali lipat dan pelayanan kargo sebesar 1,5 kali lipat yang dihitung dengan capaian tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19,” sambung Airlangga.
Melihat tujuan dan dampak besar dari pelaksanaan KPBU tersebut, Airlangga pun mengharapkan operasionalisasi PKS dapat segera dijalankan dalam satu sampai dua bulan ke depan.
"Saya juga berharap proyek Bandara Hang Nadim ini dapat menjadi jembatan untuk kerja bersama, maju bersama, dan sejahtera bersama, antara Indonesia dan Korea Selatan," ujar Airlangga.