Khawatirkan Omicron, Bank Sentral Thailand Pilih Pertahankan Suku Bunga
Bank Sentral tampaknya juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Thailand pada 2022, dari sebelumnya 3,9 persen menjadi 3,4 persen.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, Bank Sentral Thailand akhirnya mempertahankan tingkat suku bunga acuannya untuk tidak berubah pada pertemuan ke-13 berturut turut.
Mereka menilai belum saatnya untuk menaikkan tingkat suku bunga acuannya karena adanya risiko varian Omicron.
"Omicron akan memberikan pengaruh terhadap pemulihan ekonomi yang masih rapuh. Bank Sentral Thailand bersatu dengan suara bulat untuk dapat memutuskan tidak akan mengubah tingkat suku bunga dan tetap berada di level 0,5 persen," ujar dia melalui risetnya, Kamis (23/12/2021).
Bank Sentral tampaknya juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Thailand pada 2022, dari sebelumnya 3,9 persen menjadi 3,4 persen.
Baca juga: Bank Sentral Jerman Pangkas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2022
Namun, lanjut Nico, ekspektasi pertumbuhan ekonomi pada 2021 meningkat, dari sebelumnya 0,7 persen menjadi 0,9 persen.
"Komite Kebijakan Moneter menilai bahwa wabah Omicron ini akan mempengaruhi perekonomian pada awal 2022 mendatang. Lalu, kemungkinan dampaknya bisa lebih parah dan berkepanjangan dari yang diperkirakan sebelumnya," tutur dia.
Baca juga: Menebak Gerak IHSG di Tengah Ancaman Omicron dan Kebijakan Bank Sentral AS
Hal ini karena Omicron berpotensi memberikan dampak seperti varian sebelumnya hingga berpeluang negara memperketat pembatasan mobilitas masyarakat nantinya.
Baca juga: IHSG Naik 25,96 poin ke 6.555,55, Investor Asing Jual Bersih Rp 182 Miliar
Dia menambahkan, Perdana Menteri Prayuth Chan-Ocha kemarin telah menghentikan program untuk masuk bebas karantina ke Thailand karena khawatir wisatawan dapat menyebarkan Omicron lebih cepat lagi.
"Adapun program vaksinasi di Thailand akan dipercepat dalam beberapa bulan terakhir, dengan saat ini kondisinya adalah 70 persen dari populasi sudah menerima setidaknya 1 dosis vaksin, dan 62 persen sudah mendapatkan vaksin secara penuh," pungkas Nico.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.