Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Saham Bank Digital Lokal Melambung Lampaui Luar Negeri, Analis Peringatkan Agar Hati-hati

Fenomena baru terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI), booming keuangan digital di dalam negeri berimbas positif pada pasar saham.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Harga Saham Bank Digital Lokal Melambung Lampaui Luar Negeri, Analis Peringatkan Agar Hati-hati
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ilustrasi: Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia 

Ia memprediksi hal tren ini akan bertahan dua hingga tiga tahun ke depan. Syaratnya, kondisi ekonomi dan industri perbankan juga masih baik.

Sebab, secara umum indikator perbankan Indonesia jadi yang terbaik di dunia ini menjadi daya pikat bagi investor asing dan lokal. Tingginya bunga yang diberikan membuat pendapatan berbasis komisi atau interest margin makin tinggi. Inilah yang nantinya akan memberikan imbal hasil bagi investor.

Cuan Besar

Investor baru yang mencaplok bank-bank kecil sudah cuan besar. Kenaikan pesat harga saham bank milik menjadi sumber yang mendorong keuntungan itu.

Bankir senior Jerry Ng lewat PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) misalnya hanya mengeluarkan Rp 279,5 miliar mencaplok saham PT Bank Jago Tbk (ARTO).

Itu terdiri dari Rp 179,39 untuk mengambil alih 454,15 juta saham bank ini atau setara 37,65% pada Desember 2019 dan mengeksekusi sebagai haknya dalam rights issue yang digelar pada Maret 2021 sebesar Rp 100,1 miliar.

Sedangkan Patrick Walujo hanya bermodal Rp 463,1 miliar untuk menguasai 11,6% saham Bank Jago atau sebanyak 1,61 miliar. Itu terdiri dari Rp 63,6 miliar saat akuisisi awal ketika bank masih bermana Bank Artos dan Rp 399 miliar saat rights issue.

Baca juga: LPS - Kementerian ATR-BPN Perkuat Sinergi Untuk Efektifitas Penanganan Bank

BERITA TERKAIT

Jika mengacu pada harga saham ARTO per 29 Desember 2021 yang ditutup di level Rp 17,125, nilai saham Jerry dengan kepemilikan 4,12 miliar saham mencapai Rp 70,7 triliun dan Patrick Rp 27,7 triliun.

Sementara pengusaha Chairul Tanjung (CT) lewat Mega Corpora hanya mengeluarkan modal Rp1,31 triliun untuk menguasai 10,5 miliar atau 90% saham PT Bank Harda Internasional Tbk yang kini telah berganti nama jadi PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI).

Harga saham bank ini sudah terbang ribuan persen atau detailnya 4.354% sepanjang tahun ini ke level Rp 7,025 per 29 Desember. Dengan begitu nilai kekayaan CT di bank ini sudah melejit jadi Rp 7,38 triliun.

Nilai investasi Kookmin Bank di PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) juga masih meningkat meskipun harga saham cenderung mengalami penurunan sepanjang tahun ini.

Total investasi yang sudah digelontorkan untuk mengakuisisi saham BBKP mencapai Rp 9,8 triliun. Sementara dengan harga saham Rp 272 per 29 Desember maka investasinya kini sudah bernilai Rp 12,37 triliun.

Investasi Kookmin diawali saat masuk pertama kali membeli saham Bukopin lewat rights issue pada 2018. Bank asal Korea ini memborong 2,56 juta saham BBKP atau 21,9% seharga Rp 570 per saham atau dengan total Rp 1,46 triliun.

Lalu menyerap 2,97 miliar saham di harga Rp 180 per lembar saat rights issue lagi (PUT V) pada Agustus 2020 dengan nilai Rp 534,6 miliar. Berselang sebulan, Kookmin menambah investasinya Rp 3,1 triliun dengan membeli 16,36 miliar saham BBKP lewat privat placement dengan harga Rp 190 per lembar.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas