Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Cabai dan Minyak Goreng Sempat Naik Akhir Tahun Lalu, Analis Soroti Kenaikan Inflasi di 2022

Maximilianus Nico Demus menilai, kenaikan dari biaya energi dan bahan baku dapat menjadi pemicu terhadap kenaikan inflasi di 2022.

Editor: Sanusi
zoom-in Harga Cabai dan Minyak Goreng Sempat Naik Akhir Tahun Lalu, Analis Soroti Kenaikan Inflasi di 2022
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Seorang pedagang memasukkan cabai rawit domba ke dalam kantong plastik saat melayani pembeli di los sayur dan buah Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (1/3/2021). Harga cabai di pasar tradisional Kota Bandung dalam dua pekan terakhir terus naik, terutama cabai rawit domba yang harganya melambung hingga 300 persen dari Rp 40.000 menjadi Rp 120.000 per kilogram. Sementara cabai rawit hijau harganya saat ini Rp 90.000 dari sebelumnya Rp 30.000 per kg, cabai merah keriting Rp 65.000 dari Rp 40.000 per kg, cabai tanjung Rp 60.000 dari Rp 40.000 per kg, dan cabai hijau Rp 50.000 dari Rp 40.000 per kg. Kenaikan dipicu minimnya pasokan akibat gagal panen atau busuk sebelum dipanen. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Associate Director of Research and Investment Maximilianus Nico Demus menilai, kenaikan dari biaya energi dan bahan baku dapat menjadi pemicu terhadap kenaikan inflasi di 2022.

Hal tersebut di antaranya cukup terlihat dari kenaikan harga minyak goreng seiring dengan kenaikan harga crude palm oil (CPO) di pasar global.

"Selain itu, faktor cuaca juga ikut memberikan kontribusi kenaikan harga cabai yang turut memberikan dampak terhadap kenaikan harga produksi," ujar dia melalui risetnya, Rabu (5/1/2022).

Baca juga: Inflasi 2021 Tak Sampai 2 Persen, BI: Inflasi Rendah Dipengaruhi Permintaan Domestik yang Belum Kuat

Sementara, Nico menilai kenaikan inflasi pada Desember 2021 sebagai dampak dari cost push inflation, di mana konsumsi masyarakat belum sepenuhnya pulih.

Kemudian, kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga gas untuk jenis non subsidi ukuran 5,5 kilogram (kg) dan 12 kg dapat mempengaruhi kenaikan inflasi dan juga pengeluaran masyarakat.

Baca juga: Inflasi Rendah, Warga RI Dinilai Masih Berhemat Gara-gara Pandemi

Di sisi lain, tren kenaikan harga energi dinilainya sudah cukup terbatas di tahun ini, tapi kebijakan pemerintah untuk menambah porsi subsidi dapat memberikan dampak terhadap konsumsi domestik.

BERITA REKOMENDASI

"Dalam hal ini, kami melihat dasar tarif listrik dan juga wacana penghapusan Premium serta Pertalite mampu memberikan dampak terhadap konsumsi masyarakat lebih besar di 2022," kata Nico.

Baca juga: Sempat Tembus Rp 100.000 Per Kg, Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Gede Turun Jelang Tutup Tahun

Selain itu, kebijakan dari kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 11 persen dan juga cukai rokok ikut menopang kenaikan inflasi tahun 2022.

"Sehingga dengan asumsi kenaikan dari biaya-biaya dasar tersebut, kami melihat inflasi pada 2022 dapat mencapai 3 persen hingga 4 persen," pungkas Nico.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas