Harga Cabai Cenderung Meroket Saat Cuaca Ekstrem, Solusinya Teknologi?
Kemendag menyatakan, kondisi cuaca ekstrem dan hama penyakit tanaman sangat berpengaruh terhadap produksi cabai.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan, kondisi cuaca ekstrem dan hama penyakit tanaman sangat berpengaruh terhadap produksi cabai.
Karena itu, Kemendag akan terus mendorong teknologi produksi baik dari sisi pertanian maupun industri cabai olahan bersama dengan kementerian terkait.
Baca juga: Harga Cabai dan Minyak Goreng Naik Akhir Tahun Lalu, Analis; Pengaruhi Kenaikan Inflasi di 2022
"Hal ini agar produktivitas cabai meningkat, serta terus mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi cabai olahan," ujar Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag Isy Karim kepada Tribunnews.com, Kamis (6/1/2022).
Baca juga: Pemerintah Perkirakan Harga Cabai Mulai Turun di Februari 2022
Dorongan untuk konsumsi cabai olahan supaya pada saat pasokan cabe segar mengalami penurunan, masyarakat mempunyai alternatif untuk mengkonsumsi cabai.
"Dengan demikian, harga cabai diharapkan akan lebih stabil," kata Karim.
Sementara dari sisi hulu, Kemendag mengklaim selalu berkoodinasi dengan Kementerian Pertanian untuk bisa mengatur pola tanam, penerapan teknologi di lahan tanam, serta penanganan pasca panen menjaga.
"Tujuannya agar panen dapat terjadi sepanjang waktu dan kebutuhan pasar selalu terpenuhi," pungkas Karim.