Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mengintip Prospek Saham Emiten Tambang Pasca Larangan Ekspor Batubara

Keputusan Pemerintah melarang ekspor batubara selama bulan Januari 2022 dinilai akan berdampak langsung pada saham-saham emiten tambang.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Mengintip Prospek Saham Emiten Tambang Pasca Larangan Ekspor Batubara
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Sejumlah truk terlihat mengantri di Kapal Tanker pengangkut batu bara dari Kalimantan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Kamis (2/9/2021). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

Dus, larangan ini tidak terlalu berdampak terhadap saham batubara.

Selain karena kebijakan ini diproyeksi tidak akan diperpanjang, terdapat potensi kenaikan harga batubara yang dapat mendukung harga jual.

Fauzan menyebut, saham-saham batubara seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) saat ini memiliki valuasi yang menarik, dimana rata-rata trading price to earnings (P/E) sekitar 6,5 kali.

Angka ini jauh di bawah rata-rata P/E lima tahun ke belakang di angka 9 kali. “Karena harga sahamnya agak sideways dari Oktober 2021,” terang Fauzan kepada Kontan.co.id, Kamis (6/1).

Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, saham ADRO, PTBA, dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) masih uptrend.

Namun, saham-saham ini rentan terkoreksi. Selain karena faktor sentimen, juga karena sudah menguat signifikan.

“Maka berpotensi terkena profit taking,” terang William. William merekomendasikan wait and see untuk saham-saham batubara.

Berita Rekomendasi

Hemat Fauzan, ke depan kemungkinan PLN akan meneken kontrak jangka panjang (long-term contract) sehingga pasokan batubara bisa lebih terjaga.

Dus, beberapa perusahaan boleh melakukan ekspor kembali.

Hal ini karena sejumlah pemain batubara sudah melakukan penandatanganan kontrak dengan klien di luar negeri yang berpotensi terkena denda jika pengiriman mengalami keterlambatan.

“Belum lagi perusahaan pengiriman (shipping) yang juga kena dampaknya,” pungkas dia.

Dampak ke Emiten

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dinilai menjadi emiten yang paling minim terdampak, dimana porsi ekspor PTBA hanya 45%.

Hasbie dan Willinoy meyakini, PTBA dan PLN juga memiliki hubungan yang sangat baik, karena memiliki pengendali yang sama, yakni pemerintah.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas