Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Nasabah Superkaya Parkir Dominasi Simpanan di Perbankan, Tunggu Ekonomi Kembali Pulih

General Manager Divisi Wealth Management BNI, Henny Eugenia mengatakan, mayoritas nasabah menyimpan dalam bentuk tabungan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Nasabah Superkaya Parkir Dominasi Simpanan di Perbankan, Tunggu Ekonomi Kembali Pulih
Tribunnews.com/Hendra Gunawan
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM JAKARTA -- Nasabah superkaya di Indonesia mendominasi tabungan di perbankan nasional.

Mayoritas dari mereka adalah perusahaan yang menyimpan uangnya di bank sambil menunggu perekonomian kembali pulih.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat jumlah simpanan dengan nominal di atas Rp 5 miliar naik 16,4% yoy menjadi Rp 3.781 triliun hingga November 2021.

Angka ini jauh di atas simpanan lain. Nasabah kaya tersebut menguasai 51,2% dari total simpanan Rp 7.388 triliun.

Baca juga: Investor Pasar Modal Naik, Bank Jago Fasilitasi Pembukaan Rekening Dana Nasabah di Aplikasi Stockbit

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan, kenaikan tersebut karena nasabah menahan investasi dan konsumsi.

Sehingga jumlah simpanan mereka meningkat pesat di perbankan.

"Selain itu, kenaikan harga komoditas berkontribusi dalam meningkatkan simpanan nasabah korporasi. Ini windfall profit yang tinggi selama pandemi," kata Purbaya, Jumat (7/1).

Berita Rekomendasi

Menurut Purbaya, sejumlah industri lain, seperti farmasi juga mengalami peningkatan dari sisi pendapatan selama pandemi. Alhasil, pendapatan yang parkir ke bank naik.

Di tahun 2022, Purbaya memperkirakan pola konsumsi dan investasi nasabah ini mulai kembali normal.

Baca juga: Janji-janji Agen yang Berlebihan Jadi Pemicu Perusahaan Asuransi Berurusan dengan Nasabah

Secara umum, simpanan nasabah akan terus tumbuh seiring pemulihan ekonomi dan terjaganya kepercayaan masyarakat pada industri perbankan.

"Namun dengan tingkat pertumbuhan kembali normal seperti sebelum pandemi. Jadi, pertumbuhan simpanan nasabah kaya akan cenderung tumbuh lebih lambat," terang Purbaya.

Sejumlah bank juga merasakan kenaikan simpanan kaum tajir ini.

Bank BNI misalnya, mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan dari nasabah prioritas dan private banking sebesar 10% year on year (yoy) per November 2021.

General Manager Divisi Wealth Management BNI, Henny Eugenia mengatakan, mayoritas nasabah menyimpan dalam bentuk tabungan.

Baca juga: BRI Segera Aplikasikan BI-Fast di BRImo, Berikut Manfaat yang Didapat Nasabah

Walau dari sisi dana kelolaan (AUM) investasi nasabah tumbuh cukup pesat, dari segi besaran belum mendominasi.

Henny yakin, akan lebih banyak lagi nasabah yang menaruh uang di BNI.

Generasi milenial mulai masuk ke segmen nasabah besar seiring ketertarikan terhadap produk investasi dan layanan digital sudah terbentuk.

Tak berbeda, simpanan Commonwealth Bank juga naik. Chief of Retail & SME Business Commonwealth Bank, Ivan Jaya mengatakan, penempatan dana minimal senilai Rp 5 miliar naik sekitar 6%-8% secara ytd. (Ferrika Sari)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Di Tengah Pandemi Covid-19, Nasabah Superkaya Kuasai Simpanan Perbankan"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas