KUR 2022 Akan Dinaikkan 30 Persen Hingga Rp 373 Triliun
Hal ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kabar baik bagi para pelaku usaha menengah kecil mikro (UMKM), pemerintah memutuskan untuk menambah plafonn kredit usaha rakyat (KUR).
Hal ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19.
Pemerintah menaikkan jumlah KUR sebesar 30 persen dari tahun 2021 lalu yang sebesar Rp 285 triliun.
Tahun ini pemerintah menargetkan penyaluran KUR ditingkatkan menjadi Rp 373,17 triliun dengan tingkat bunga tetap 6 %.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) misalnya, menargetkan penyaluran KUR senilai Rp 195 triliun pada 2022.
Baca juga: Menteri BUMN Dorong Penjualan Produk UMKM Dumai Lewat Bright Mart
Nilai itu setara 93,02% dari realisasi November 2021 sebesar Rp 181,39 triliun.
Sekretaris Perusahaan Bank BRI, Aestika Oryza Gunarto optimistis BRI bisa mencapai target tersebut seiring dengan strategi yang dipersiapkan oleh perusahaan.
"Strategi penyaluran KUR BRI di tahun 2022 akan tetap fokus pada pertumbuhan yang selektif dan selaras dengan strategi penyaluran kredit Bank BRI secara umum," kata Aestika, Senin (10/1/2022).
Selain itu, BRI juga memanfaatkan ekosistem hiperlokal yang fokus pada ekosistem desa, pasar kelompok usaha dan komoditas tertentu.
Ditambah dengan strategi bisnis yang mengikuti kebijakan stimulus yang menjadi pendorong pertumbuhan KUR tahun ini.
Bahkan, bank pelat merah ini telah memiliki sumber pertumbuhan baru melalui sinergi ultra mikro.
Baca juga: Stabilisasi Minyak Goreng oleh Pemerintah Menolong UMKM Kuliner Tetap Bertahan
Untuk tahun ini, pihaknya akan fokus pada penyaluran KUR di sektor pertanian, perikanan, pengolahan dan jasa lainnya.
Sementara alokasi KUR PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencapai Rp38 triliun atau naik 22,7% dari alokasi tahun lalu Rp 30,95 triliun.
Direktur Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto yakin penyaluran KUR akan sesuai alokasi pemerintah.
"Alokasi KUR untuk BNI tersebut akan dimanfaatkan untuk membantu menjaga momentum pertumbuhan segmen UMKM BNI yang saat ini tengah mengalami peningkatan permintaan kredit yang kuat," terangnya.
BNI juga akan memanfaatkan alokasi KUR untuk mendorong pertumbuhan usaha kecil di sektor komoditas pada 8 klaster unggulan yang sejalan dengan arahan dari pemerintah untuk membangun industri UMKM yang kuat melalui strategi klaster.
Baca juga: Ketegasan Erick Thohir Bakal Copot Oknum BUMN yang Hambat UMKM Mendapat Apresiasi
Melalui pendekatan tersebut, ia yakin dapat meningkatkan kontribusi dalam mendorong target pembiayaan kepada UMKM sebesar 30% di tahun 2024 sesuai yang dicanangkan pemerintah.
Sejalan dengan itu, BNI akan fokus untuk mendorong UMKM go produktif, go digital, dan go global.
Artinya, BNI lebih menitikberatkan pada peningkatan kinerja UMKM mendorong segmen ini naik kelas, meningkatkan adopsi digitalnya serta membuka peluang lebih besar untuk ekspor.
BNI pun mendorong pembiayaan berbasis ekosistem dan rantai pasok untuk memastikan pertumbuhan kinerja UMKM lebih berkesinambungan.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga optimistis mampu mendorong penyaluran KUR dan dapat mencapai target KUR yang diamanatkan pemerintah.
Salah satu strateginya dengan mengoptimalkan aplikasi Mandiri Pintar untuk mempercepat proses penyaluran kredit.
"Kami optimistis, dengan penerapan layanan digital mampu mempercepat penyaluran KUR agar sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah," terang Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi AS Aturridha.
Hingga November 2021, bank berlogo pita emas ini telah menyalurkan KUR senilai Rp 33,68 triliun kepada lebih dari 353.000 nasabah.
Realisasi itu mencapai 96,24% dari total target penyaluran KUR Rp 35 triliun pada 2021.
Jika dirinci, mayoritas disalurkan ke sektor produksi Rp 19,69 triliun atau sekitar 58,46% dari total realisasi.
Bank Mandiri juga mendorong penyaluran ke sektor prioritas lainnya, yaitu pertanian senilai Rp 9,62 triliun dan sektor jasa produksi Rp 6,66 triliun. (Ferrika Sari)