Jumlah Nasabah Kaya di BSI Ada 40 Ribu, Dana Kelolaan Tembus Rp50 Triliun
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen terus meningkatkan layanan untuk semua segmen nasabah tak terkecuali
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen terus meningkatkan layanan untuk semua segmen nasabah tak terkecuali bagi nasabah prioritas.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, hingga kini jumlah dana kelolaan layanan khusus nasabah prioritas sudah mencapai lebih dari Rp50 triliun yang berasal dari penghimpunan dana 40 ribu nasabah.
“Untuk itu kami menambah outlet BSI Prioritas di The Tower Jakarta. Outlet BSI Prioritas ini dikhususkan untuk nasabah yang masuk dalam segmen affluent & high net worth,” ucap Hery di Jakarta, Kamis (13/1/2022).
Baca juga: Bank Dunia Minta G20 dan Paris Club Hapus Utang Negara Miskin
“Yaitu nasabah yang memiliki asset under management (AUM) mulai dari Rp500 juta,” sambungnya.
Outlet Prioritas ke 10 ini melengkapi layanan segmen atas, yang sudah hadir di 9 titik lainnya yang tersebar di beberapa kota antara lain Aceh, Padang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang dan Makassar.
Menurut Hery, dengan terus bertambahnya outlet BSI Prioritas pihaknya ingin terus meningkatkan layanan wealth management berbasis syariah.
Hingga saat ini, ada beragam produk wealth management yang ditawarkan BSI kepada nasabah prioritas seperti investasi melalui Reksa Dana Syariah, Sukuk dan Bancassurance.
Baca juga: Jadi Pemegang Saham Pengendali, BPKH Bisa Perkuat Portofolio Dana Haji di Bank Mualamat
Wealth management merupakan salah satu segmen individual di perbankan yang memiliki potensi besar dengan pertumbuhan positif.
Walaupun jumlah rekening segmen tersebut tidak sampai 1 persen dari total rekening DPK di bank, namun nominal simpanan porsinya di atas 50 persen dari total nominal simpanan individu.
Baca juga: 76 Bank Belum Bisa Penuhi Kewajiban Modal Rp 3 Triliun
“Kami optimis layanan wealth management berbasis syariah akan terus berkembang, seiring dengan kinerja private wealth management di Indonesia yang semakin baik,” papar Hery.
“Artinya bisnis di segmen tersebut merupakan sektor yang berkembang dan mempunyai potensi besar dalam memberikan nilai atau keuntungan bagi perbankan,” pungkasnya.