Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Catatan Oposisi Soal Pengesahan RUU IKN, Terkesan Terburu-buru dan Membebani Keuangan Negara

Fraksi PKS melihat bahwa pemindahan IKN di saat seperti saat sekarang ini sangat membebani keuangan negara.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
zoom-in Catatan Oposisi Soal Pengesahan RUU IKN, Terkesan Terburu-buru dan Membebani Keuangan Negara
dpr.go.id-Runi/Man
DPR RI menyetujui RUU TPKS sebagai RUU inisiatif DPR. Persetujuan ini diambil setelah sembilan Fraksi DPR RI menyampaikan pandangan masing-masing dalam Rapat Paripurna DPR RI, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (18/1/2022). 

"Kemarin dengan Pak Menteri PUPR dilihat dari alokasi anggaran yang sudah ada dan bagaimana kebutuhan yang lebih urgent untuk mulai momentum pembangunan di sana. Maka kita semua nanti akan lihat dalam konteks anggaran," ucap Sri Mulyani.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menambahkan, pemindahan IKN berprinsip tidak memberatkan APBN dan menjaga kesinambungan fiskal.

Dia mengaku akan menghindari utang jangka panjang, meskipun pemindahan IKN adalah proyek jangka panjang yang dimulai tahun ini.




"Kita akan memaksimalisasi kekayaan negara, justru untuk membuat kita jadi lebih punya aset lebih banyak lagi. Kita juga menghindari pembiayaan-pembiayaan utang jangka panjang. Kita akan hindari itu," tandas Suharso.

Sebagai informasi mengutip website ikn.go.id, skema pembiayaan diutamakan adanya peran yang cukup tinggi pada swasta melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) sebesar Rp 252,5 triliun (54,2 persen).

Kemudian investasi swasta dan BUMN/BUMD (secara langsung) sebesar Rp 123,2 triliun atau 26,4 persen dari total kebutuhan pembiayaan pembangunan fisik IKN. Selebihnya adalah pembiayaan dari APBN.

Baca juga: Fraksi PKS DPR: Pemindahan Ibu Kota Negara Belum Jadi Prioritas di Tengah Lilitan Ekonomi Rakyat

Janji Hindari Utang Jangka Panjang

BERITA TERKAIT

Pemerintah bakal memindahkan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) menyusul disetujuinya Rancangan Undang-Undang (RUU) IKN menjadi Undang-Undang.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa menegaskan, ada banyak skema pendanaan yang diambil pemerintah dalam membangun IKN bernama Nusantara.

Prinsipnya, pembangunan ibu kota baru tidak akan memberatkan APBN dan menjaga kesinambungan fiskal. Pemerintah juga berjanji akan menghindari utang jangka panjang, meskipun pemindahan IKN adalah proyek jangka panjang yang dimulai tahun ini.

"Kita akan memaksimalisasi kekayaan negara, justru untuk membuat kita jadi lebih punya aset lebih banyak lagi. Kita juga menghindari pembiayaan-pembiayaan utang jangka panjang. Kita akan hindari itu," kata Suharso dalam konferensi pers IKN di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Selasa (18/1/2022).

Suharso menuturkan pemerintah akan memaksimalkan pendanaan kreatif, seperti skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) maupun skema pendanaan swasta, BUMN, dan BUMD.

Baca juga: Siapa Dapat Untung dari Pemindahan Ibu Kota Negara?

Untuk skema pembiayaan tersebut, pemerintah menyebut akan mengikuti model bisnis dan model keuangan yang tidak merugikan APBN.

Adapun dana dari APBN yang sebesar 53 persen dari total seluruh pendanaan IKN di tahun 2022 merupakan kelanjutan dari proyek PUPR yang sudah berjalan sejak tahun 2021.

"Ini pembangunan yang sudah dimulai dari tahun 2021, misalnya untuk bendungan di Sepaku, jalan akses, kemudian jalan logistik, itu yang sudah dibangun," tutur Suharso.

Sebelumnya, DPR RI bersama pemerintah baru saja menyelesaikan Sidang Paripurna untuk menyetujui RUU IKN berubah menjadi UU. Sebelum menyetujui, pemerintah sudah memberikan nama untuk IKN, yakni Nusantara.

Nama itu dipilih langsung oleh Presiden RI Joko Widodo pada Jumat (14/1/2022), pekan lalu. Bahkan Suharso mengungkapkan, desain metaverse rencana induk Ibu Kota baru akan selesai dalam 4 bulan ke depan Selain itu, IKN baru di Kaltim sudah diincar oleh perusahaan antariksa milik Elon Musk, SpaceX.
Perusahaan asal AS itu tertarik meluncurkan pesawat berkecepatan tinggi di IKN.

SpaceX menganggap IKN cocok sebagai tempat peluncuran pesawat. Dengan begitu, jarak tempuh Indonesia-AS pun diperkirakan terpangkas menjadi hanya 2 jam.

Baca juga: Ibu Kota Negara Pindah ke Kaltim, Ini Persiapan PLN Sediakan Infrastruktur Kelistrikan di Nusantara

Posisi Strategis Jalur Perdagangan Dunia

Pemerintah menaruh banyak harapan dari pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke wilayah Kalimantan Timur (Kaltim).

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa berharap, IKN menjadi kota hijau yang hidup berdampingan dengan kekayaan alam, menjadi kota dunia, dan menempatkan Indonesia dalam posisi strategis.

"Pembangunan IKN menempatkan Indonesia ke posisi lebih strategis dalam jalur perdagangan dunia, aliran investasi, dan inovasi teknologi," kata Suharso ketika menyampaikan Pendapat Akhir Pemerintah dalam Sidang Paripurna, Selasa (18/1/2022).

Suharso menuturkan, harapan itu menjadi relevan lantaran lokasi IKN akan memiliki infrastruktur yang relatif lengkap, yaitu bandara, pelabuhan, serta ketersediaan infrastruktur lain, seperti jaringan energi dan air minum yang memadai.

Secara lokasi, IKN berdekatan dengan dua kota pendukung yang sudah berkembang, yaitu Balikpapan dan Samarinda. Kemudian, ketersediaan lahan yang dikuasai pemerintah sangat memadai untuk pengembangan IKN.

"IKN menjadi mesin penggerak perekonomian bagi Kalimantan dan menjadi pemicu rantai nilai domestik seluruh kawasan timur Indonesia, dan akhirnya di seluruh Indonesia," beber Suharso.

Kemudian, IKN diproyeksi minim bencana alam seperti banjir karena kotanya didesain apik. Moda transportasinya terintegrasi dengan lingkungan yang layak huni dan sehat.

Tak heran, pemerintah memiliki visi bahwa IKN menjadi kota dunia untuk semua, tidak hanya menggambarkan masyarakat yang akan tinggal di IKN di masa depan, tetapi juga kondisi lingkungan yang dipertahankan.

"Perencanaan pembangunan IKN harus dapat menjawab tantangan jangka panjang bangsa Indonesia. Visi indonesia tahun 2045 adalah masuk ke jajaran lima besar perekonomian terkuat di dunia dan memiliki pendapatan per kapita negara berpenghasilan tinggi," tandas Suharso. (Kompas.com/Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas